Berita Islami

Momen-momen Penuh Duka Rasulullah Jelang Peristiwa Isra Miraj Bertemu Allah

Berikut kisah penuh duka Rasulullah SAW Jelang Peristiwa Isra Miraj bertemu Allah SWT.

Fingerspot
Ilustrasi Isra Miraj. 

Sikap merendahkan diri dan mengakui kelemahan serta kekurangan di hadapan Allah adalah merupakan ciri dari seseorang manusia yang imannya sempurna. Penghambaan diri di hadapan Allah adalah merupakan realisasi dari ikrar kita dalam surat al-Fatihah "Iyyaka Na’budu wa iyyaka Nasta’in”, hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.

Dalam doa itu juga ditegaskan dengan penuh keyakinan bahwa hanya kepada Allah SWT sajalah tempat berlindung dan tempat memohon segala pertolongan. Selanjutnya Nabi menegaskan bahwa sekiranya semua orang membencinya atau memusuhinya, hal itu tidak ada masalah, asal Allah meridhainya.

Keridaan Allah adalah dambaan setiap orang yang beriman, sedangkan rahmat-Nya dapat mengalahkan segala kesulitan yang diderita umat manusia, betapa pun beratnya.

Banyak orang yang kelihatannya menderita dalam kehidupan dunia, tetapi sebenarnya merasakan kebahagiaan batin yang tidak dirasakan orang lain. Seorang yang bertakwa kepada Allah SWT dengan takwa yang setinggi-tingginya akan merasakan bahagia meskipun dalam kesederhanaan materi, ia akan merasa ramai meskipun sendirian, ia akan merasa berani meskipun tanpa pendukung. Ia akan memiliki dada yang lapang, bagaikan samudera yang tidak bertepi, bila memperoleh nikmat ia bersyukur dan bila terkena musibah ia tabah dan sabar.

(*)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved