Perang Rusia dan Ukraina

Ulah NATO Bikin Vladimir Putin Marah dan Siagakan Senjata Nuklir: Jika Meledak, Dunia Bak Kiamat

Senjata nuklir yang mulai disiagakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Rusia menjadi ancaman besar yang mengkhawatirkan.

Twitter/@AndreyZhukovv
Pos pemeriksaan yang hancur di wilayah Kiev Ukraina akibat serangan Rusia. (Twitter/@AndreyZhukovv) 

Kecemasan akan kebuntuan antara kekuatan nuklir adalah sebagian besar alasan mengapa AS dan sekutu NATO-nya begitu bersikeras sehingga mereka tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Minggu bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia untuk pembicaraan damai "tanpa prasyarat" di perbatasan antara Ukraina dan Belarus.

Pejabat AS dan Ukraina mengatakan invasi Rusia tidak akan direncanakan karena perlawanan Ukraina yang lebih kuat dari perkiraan.

Kremlin dan media pemerintah terus memberi tahu Rusia bahwa tidak ada "perang" atau "invasi" yang terjadi, tetapi sebaliknya menyatakan ada operasi pertahanan terbatas di Ukraina timur.

Protes besar di Moskow dan Sankt Peterburg, meskipun ada ancaman penangkapan massal, menunjukkan bahwa banyak orang Rusia tidak mau mendukung aksi invasi yang dilakukan.

Setelah mengancam setiap publikasi independen yang melaporkan korban atau agresi Rusia dengan sensor, pemerintah bersiap untuk menindak lebih keras warganya.

Selain itu, Kremlin juga mengumumkan bahwa pemberian bantuan apa pun kepada negara asing selama operasi militer akan dianggap pengkhianatan, dengan ancaman hukuman hingga 20 tahun penjara.

Baca juga: Fakta Senjata Nuklir Milik Rusia yang Bikin Banyak Negara Ketakutan, Daya Ledaknya Mengancam Dunia

Fakta senjata nuklir Rusia

Berikut ini fakta mengenai senjata nuklir milik Rusia, negara yang saat ini berkonflik dengan Ukraina.

Beberapa waktu lalu, presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidatonya memaparkan telah mengembangkan jajaran senjata nuklir baru yang tak tertandingi.

Senjata baru yang disebutkan Vladimir Putin antara lain rudal jelajah yang katanya bisa 'mencapai titik manapun di dunia'.

Bahkan, senjata nuklir yang dikembangkan Rusia membuat negara dengan kekuatan militer terbaik di dunia, Amerika Serikat, menjadi gentar.

Dikutip TribunKaltara.com dari Kontan, dua senjata Rusia yang memiliki hulu ledak nuklir membuat Amerika Serikat (AS) gentar. Kedua senjata itu adalah Burevestnik dan Poseidon.

Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat (AS) untuk Kontrol Senjata mengatakan, Rusia harus berhenti mengembangkan apa yang ia yakini sebagai rudal jelajah bertenaga dan berhulu ledak nuklir yang berbahaya.

Burevestnik, yang NATO sebut sebagai SSC-X-9 Skyfall, diyakini telah meledak selama tes peluncur roket rahasia di laut Rusia Utara pada Agustus tahun lalu dan menewaskan lima ilmuwan.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved