Berita Tana Tidung Terkini

Genjot Produksi Sarang Walet, Dinas Pertanian Kabupaten Tana Tidung Bakal Tetapkan Desa Sentra Walet

Produksi sarang walet di Tana Tidung meningkat, searah dengan pergerakan jumlah rumah burung walet yang terus bertambah.

Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI
Salah satu Rumah Burung Walet yang ada di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung. 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Produksi sarang walet di Tana Tidung meningkat, searah dengan pergerakan jumlah rumah burung walet yang terus bertambah.

Hingga kini, jumlah rumah burung walet di Tana Tidung telah mencapai 1.490 unit.

Bertambahnya jumlah rumah burung walet di Tana Tidung, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, Rudi mengatakan, pihaknya akan menggenjot produsi sarang walet.

Baca juga: Populasi Rumah Walet di Tana Tidung Capai 1.490 Unit, Kadis Pertanian Rudi: Terbesar di Kaltara

Selain itu, tentu terus meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD Kabupaten Tana Tidung di sektor usaha sarang walet.

"Memang ini PR besar kedepan untuk membina para peternak walet. Kebetulan asosiasinya juga baru terbentuk," ujarnya kepada TribunKaltara.com

Baca juga: Jalan-Jalan ke Desa Muara Siran Kukar, Minim Infrastruktur, Warganya Makmur dari Sarang Walet

Lebih lanjut disampaikan, dalam tahun 2022 ini, pihaknya akan menetapkan desa sentra walet.

Direncanakan, ada tiga desa yang akan ditetapkan sebagai desa sentra walet. Yaitu Sepala Dalung, Bebatu, dan Tanah Merah.

Salah satu rumah burung walet yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung.
Salah satu rumah burung walet yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung. (TRIBUNKALTARA.COM/RISNAWATI)

"Tiga desa itu, memang populasi rumah burung waletnya sangat banyak," terangnya.

Rudi menyampaikan, dalam budidaya sarang walet, harus didukung dari sumber daya alam. Terutama dari lokasi dan lingkungannya.

Baca juga: Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Sebut Usaha Rumah Burung Walet di KTT Tinggi, Total RBW 1.395 Unit

"Kalau ditanya sampai kapan keberlanjutan usaha ini, ya indikatornya dari ekologinya.

Kalau ekologinya tidak bisa dijaga, waletnya bisa migrasi ke tempat lain," lanjutnya.

(*)

Penulis: Risnawati

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved