Berita Tarakan Terkini
Momen HUT ke-3 RSUKT, Napak Tilas Perjuangan Pembangunan sampai Miliki Berbagai Layanan dan Inovasi
Momen 11 Maret 2022 hari ini, tepat memasuki tiga tahun usia Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT).
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Momen 11 Maret 2022 hari ini, tepat memasuki tiga tahun usia Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT).
Selama tiga tahun beroperasi, RSUKT terus melakukan peningkatan pelayanan dan berbagai pengembangan program inovasi dalam rangka melayani masyarakat Kota Tarakan.
Peringatan HUT ke-3 RSUKT digelar sederhana namun tetap meriah ditandai pemotongan tumpeng oleh Direktur RSUKT dr. Joko Hariyanto, MM disaksikan Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes.
Potongan tumpeng pertama kepada Syahrial, salah seorang tokoh masyarakat di Kelurahan Karang Harapan yang memiliki andil besar pembangunan RSUKT di Jalan Hake Babu RT 1 Kelurahan Karang Harapan, Kota Tarakan.
Baca juga: RSUKT Tambah Pelayanan, Buka Poli Jantung dan Urologi, Wacanakan Bangun Paviliun untuk Kelas VIV
Menurut Wali Kota Tarakan, Khairul, Syahrial atau akrab disapa Kai merupakan tokoh masyarakat yang menghibahkan dan mewakafkan lahannya kepada Pemkot Tarakan untuk pembangunan rumah sakit.
“Hari ini kami undang beliau karena bagaimanapun kita tidak boleh melupakan sejarah, siapa orang-orang yang ikut membangun RSUKT sampai seperti saat ini,” ujarnya.
Sejarahnya sendiri, RSUKT baru mulai beroperasi pada 2019 pasca dilantik 1 Maret 2022. Pembangunan RSUKT sebenarnya sudah dimulai sejak 2011 lalu.

“Waktu itu belum ada Jamkesda, belum ada BPJS. Saya masih menjabat sebagai Kadinkes Tarakan saat itu sebelum jadi Sekda,” ujarn Khairul kilas balik latar belakang rumah sakit ini dibentuk.
Di Tarakan pada 2010, masyarakat yang tidak mampu banyak mengeluhkan dan mengajukan surat keringanan untuk mendapatkan bantuan berobat ke RSUD Tarakan saat ini bernama RSUD dr H Jusuf SK.
Akhirnya tercetus membuat rumah sakit baru bersama H Udin Hianggio saat itu menjadi Wali Kota Tarakan dan Ketua DPRD Tarakan saat itu dijabat Efendhi Djuprianto yang saat ini Wakil Wali Kota Tarakan.
Setelah mendapatkan hibah lahan seluas 3 hektare mulai membangun rumah sakit, berikut labkesda, asrama petugas dan rumah dokter dan juga masjid.
Baca juga: Pertama Kali di Kaltara, RSUKT Terapkan BPJS Kesehatan Terintegrasi, Komitmen Tingkatkan Pelayanan
Perencanaan dibuat di tahun 2011 dan dibangun menggunakan program multiyears. Saat itu 80 persen anggaran menggunakan APBD Kaltim. Dan gedung RSUKT saat itu selesai dibangun pada 2013.
Lalu pergantian kekuasaan di 2014, bersamaan Perda untuk RSUKT belum selesai digodok dan masih diusulkan DPRD.
“Seingat saya Mei 2014. Begitu selesai Mei, berubah lagi ditunda dan ditunda dengan alasan biaya terlalu besar.
Memang awal pembangunan ini butuh modal besar, yakni Rp 10 miliar supaya bisa jalan. Dan dulu regulasi sangat mudah, belum ada syarat akreditasi,” bebernya.