Berita Tarakan Terkini

Sosok Kai Syahrial, Pria Asal Tarakan yang Wakafkan Tanahnya Gratis untuk Pembangunan RSUKT

Sosok Kai Syahrial, pria asal Tarakan yang wakafkan tanahnya gratis untuk pembangunan RSUKT.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Kai Syahrial saat menerima potongan tumpeng pertama dari Direktur RSUKT, dr. Joko Hariyanto disaksikan Wali Kota Tarakan, dr. Khairul. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sosok Kai Syahrial, pria asal Tarakan yang wakafkan tanahnya gratis untuk pembangunan RSUKT.

Di momen HUT ke-3 Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT), sosok pria yang sudah lanjut usia tampak ikut menghadiri perayaan sederhana tiga tahun RSUKT beroperasi.

Siapa sangka sosok pria ini adalah salah seorang dari beberapa tokoh masyarakat yang ikut andil dalam percepatan pembangunan RSUKT saat itu di tahun 2010 lalu.

Baca juga: Peserta BP Jamsostek di Tarakan yang Kehilangan Pekerjaan Bisa Klaim JKP

Sosok Kai Syahrial, pemberi tanah wakaf untuk pembangunan RSUKT di Jalan Hake Babu Kelurahan Karang Harapan Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH
Sosok Kai Syahrial, pemberi tanah wakaf untuk pembangunan RSUKT di Jalan Hake Babu Kelurahan Karang Harapan Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH (TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH)

Dia adalah Syahrial, atau akrab disapa Kai Syahrial, pria yang memiliki lahan yang di atasnya kini telah berdiri megah gedung RSUKT.

Dialah salah seorang warga Tarakan yang mengikhlaskan tanahnya untuk diwakafkan dengan niat agar dibangunkan rumah sakit agar masyarakat bisa memiliki tempat berobat.

H. Syahrial yang diwawancarai TribunKaltara.com usai kegiatan perayaan sederhana HUT ke-3 RSUKT mengungkapkan alasan ingin menghibahkan lahan pribadinya untuk pembangunan RSUKT secara gratis.

Pada waktu itu kata Syahrial, di Tarakan hanya ada satu rumah sakit yang melayani masyarakat Kota Tarakan. Dan saat itu memang sangat jauh dari tempat tinggalnya.

Ia dengan niat mulianya pun mendatangi Khairul, yang saat itu belum menjadi Wali Kota Tarakan dan masih menjabat sebagai Kepala Dinkes Kota Tarakan.

“Saya ketemu beliau tawarkan bagaimana pak, saya hibahkan lahan saya tapi harus bikin rumah sakit. Jadi waktu ketemu dengan bapak, dari pada tanah ini diambil orang, lebih baik dibuat rumah sakit,” ungkapnya.

Luasan lahan yang dihibahkan saat itu sekitar tiga hektare (Ha).

“Saya menyerahkan langsung, ada juga Pak Joko, ada Pak Veri. Saya hibahkan langsung, mulai surat-suratnya sampai sertifikatnya saya yang urus sendiri,” ungkap pria yang memiliki enam anak ini.

Baca juga: Program SIMPELKAN Makin Permudah Akses Layanan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Tarakan

Nilai lahan saat itu saat ia belikan lahannya Rp 120 juta untuk luasan awalnya 16x62 meter ditambah biaya menimbun Rp 285 juta.

Jika dibandingkan nilainya sekarang bisa sampai puluhan miliar.

Ia berpesan kepada Wali Kota Tarakan dan juga seluruh manajemen RSUKT semoga selalu berkembang dan dalam hal pelayanan kepada pasien bisa lebih baik.

“Saya mengharapkan kepada Pak Khairul, kalau orang itu enggak mampu jangan dikenakan biaya. Diharapkan bisa juga menampung semua kalangan, yang tidak mampu yang rumahnya jauh,” ujar pria kelahiran 17 Januari 1940.

Ia juga berharap khususnya di lahan yang ada di area masjid untuk dibuatkan khusus untuk pengajian.

“Saya minta sama bapak Khairul tolonglah untuk dibuatkan satu kapling lagi, enam meter kali sekian untuk nanti dipakai anak-anak mengaji jadi ramai masjidnya,” harapnya.

Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes di momen HUT ke-3 RSUKT turut menyasikan langsung pemberian tumpeng yang diberikan oleh Direktur RSUKT, dr. Joko Hariyanto, M.M kepada Kai Syahrial.

Ia mengungkapkan, Kai Syahrial adalah salah seorang yang ikut berjasa besar dalam pembanguna RSUKT ini.

Khairul mengakui memang saat itu hanya ada satu rumah sakit di Tarakan.

Dan begitu banyak masyarakat yang datang untuk berobat.

Persoalannya saat itu, belum ada jaminan kesehatan bagi masyarakat umum.

Antrean cukup banyak karena hanya ada satu rumah sakit melayani masyarakat.

Ia berpikir, satu rumah sakit maka tentu tidak ada kompetisi.

“Jika tak ada kompetisi pasti ada prestasi. Jangan takut menghadapi kompetisi. Justru dengan kompetisi bisa terus memperbaiki pelayanan agar masyarakat senang,” bebernya.

Baca juga: WaliKota Tarakan Khairul Dukung Hukuman Kebiri Bagi Pelaku Predator Anak

Sehingga berangkat dari kondisi itulah, mulailah dicari lokasi rencana pembangunan rumah sakit baru.

Dan di momen bersamaa, Kai Syahrial menawarkan lahannya sebanyak 3 hektare (Ha).

“Kita bangun Labkesda, asrama dan rumah dokter dan juga bangun masjid. Itu beliau datang ke Asisten 1 dan saya dipanggil, ada mau hibahkan lahan. Beliau hibahkan lahannya dan beliau yang urus semua administrasinya sampai notaris. Dan saya yang ikut tandatangani administrasinya tanpa sepeserpun pemerintah bayar,” ujarnya.

Ia berharap apa yang dilakukan sosok Kai Syahrial bisa menjadi amal jariyah kelak.

Dan tak banyak orang yang bisa menjadi seperti sosok beliau menurutnya.

Memberikan lahannya secara cuma-cuma gratis kepada pemerintah, untuk digunakan kepentingan orang banyak.

Apalagi nilai jual beli tanah saat ini cukup tinggi.

Diperkirakan per meter perseginya saja bisa sampai Rp 1 juta.

Ia juga berbagi sedikit kisah dimana lahan itu hampir saja dihibahkan ke Polda Kaltara.

Dimana posisinya saat itu ia sedang melaksanakan kegiatan umrah.

“Saya umrah dan dapat kabar itu. Saya sampaikan tahan dulu. Bagaimanapun ini adalah tanah wakaf oleh warga. Saya harus tanya dulu sama yang menghibahkan lahan ini apakah rela diambil Bhayangkara,” urainya.

Dan sepulang Khairul melaksanakan umrah, ia menemui langsung Kapolda dan menjelaskan bahwa belum bisa dihibahkan karena lahan tersebut adalah lahan wakaf yang ditujukan untuk pembangunan rumah sakit.

Baca juga: Usai Produk Wilmar, DKUKMP Sebut Minyak Goreng Merek Kunci Mas Bakal Masuk ke Tarakan

“Ini adalah barang wakaf. Wakaf ini, ada niat orang yang berikan di sini. Akhirnya waktu itu saya barterlah saya kasih yang ada di Puskesmas Juata Laut saya serahkan. Waktu itu saya jadi Kadinkes,” ujarnya.

Bagi Khairul, tidak mudah atau langka menemui orang baik seperti sosok Kai Syahrial.

“Bahkan saya samapi simpan sendiri surat-suratnya supaya lebih aman saat itu. Bagaimanapun ini adalah amanah orang,” pungkasnya. (*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved