Kesehatan

Mengenal Istilah Janin Tidak Berkembang yang Membuat Asmirandah Keguguran, Kenali Penyebabnya

Aktor Jonas Rivanno mengungkapkan bahwa janin Asmirandah sudah tidak berkembang sejak usia kehamilan 9 minggu

Penulis: Ocha | Editor: Amiruddin
Freepik
Ilustrasi bayi. 

TRIBUNKALTARA.COM- Aktor Jonas Rivanno mengungkapkan bahwa janin Asmirandah sudah tidak berkembang sejak usia kehamilan 9 minggu.

Karena alasan itu juga, sang istri terpaksa harus menjalani perawatan medis pasca keguguran.

Diketahui, janin Asmirandah juga mengalami sedikit kelainan.

Sehingga jika pun janin berkembang, ada kemungkinan sang anak saat tumbuh bisa mengidap down syndrom atau cacat.

Menyinggung soal istilah janin tidak berkembang yang tengah ramai dibicarakan setelah musibah artis Asmirandah, sebenarnya dalam kondisi seperti apa, seorang ibu hamil mengalami kondisi janin tidak berkembang?

Mengutip Alodokter, dalam ilmu medis tidak ada istilah janin tidak berkembang.

Yang ada adalah kehamilan kosong (blighted ovum).

Untuk memahami lebih lanjut, kenali perbedaan kehamilan kosong yang sering disalahartikan sebagai janin tidak berkembang, atau janin tumbuh lambat.

Kehamilan kosong (blighted ovum) adalah kondisi terbentuknya kantung kehamilan, tapi tidak terdapat embrio di dalamnya.

Hal ini terjadi apabila sel telur di dalam rahim sudah dibuahi, tapi tidak berkembang ke tahap selanjutnya menjadi embrio (bakal janin).

Baca juga: Ungkapan Pilu, Sebelum Dinyatakan Keguguran oleh Dokter, Asmirandah Sempat Terpapar Virus Covid-19

Sedangkan keterlambatan pertumbuhan fisik janin dikenal sebagai IUGR (intrauterine growth restriction), yaitu pertumbuhan fisik janin tidak sesuai dengan usia perkembangannya.

IUGR juga dikenal dengan istilah kecil masa kehamilan.

Penyebab Janin Tidak Berkembang

Pada kehamilan normal, sel telur yang telah dibuahi akan membelah dan membentuk embrio pada hari ke-10. Plasenta mulai berkembang dan terjadi peningkatan hormon kehamilan.

Pada kasus janin tidak berkembang, sel telur yang telah dibuahi (zigot) gagal membelah diri menjadi embrio.

Kehamilan kosong juga bisa terjadi ketika pembelahan sel zigot berhenti setelah menempel pada dinding rahim.

Penyebab janin tidak berkembang adalah kelainan kromosom pada zigot.

Hal ini bisa jadi karena kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik.

Dalam beberapa kasus, janin tidak berkembang juga bisa disebabkan karena infeksi, efek samping obat-obatan, konsumsi alkohol, atau kelainan bentuk rahim.

Baca juga: Jonas Rivanno Ungkap Perasaan Setelah Asmirandah Dinyatakan Keguguran Anak Ke Dua: Hancur Rasanya

Gejala Janin Tidak Berkembang

Janin tidak berkembang biasanya baru disadari pada minggu ke-8 atau minggu ke-13. Meski tidak terdapat janin, hasil test pack bisa menunjukkan positif dan menstruasi terhenti.

Selain itu, wanita yang mengalaminya juga akan mengalami mual, muntah, dan nyeri payudara, seperti kehamilan pada umumnya. Namun, saat zigot berhenti tumbuh dan hormon kehamilan menurun, gejala kehamilan akan hilang.

Gejala kemudian mengarah pada keguguran, seperti pendarahan vagina dan nyeri perut bagian bawah. Namun ada juga wanita yang tidak mengalami gejala keguguran.

Baca juga: Audi Marissa Sekeluarga Positif Covid-19, Anak dan Suaminya Ikut Terpapar: Mohon Doanya

Menangani Janin Tidak Berkembang

Janin tidak berkembang bisa terdeteksi melalui USG kehamilan.

Setelah mengetahui adanya kehamilan kosong, umumnya dokter akan menyarankan pasien melakukan hal berikut:

- Menunggu sampai keguguran alami terjadi
- Konsumsi obat untuk merangsang peluruhan embrio
- Dilatasi dan kuretase untuk menghilangkan jaringan plasenta dari rahim

Meski bisa jadi pilihan, menunggu keguguran alami memiliki risiko.

Keguguran alami dapat terjadi cukup lama sehingga harus terus di bawah pantuan dokter.

Jika masih ada jaringan yang tertinggal di rahim pasca keguguran alami, diatasi dan kuretase tetap dibutuhkan untuk menghindari infeksi.

Jika test pack menunjukkan hasil positif, segera periksakan diri ke dokter kandungan.

Umumnya, dokter akan menggunakan USG abdomen atau USG transvaginal untuk mengecek kantung kehamilan.

Perlu diketahui, pada usia kehamilan 6 minggu, embrio pada kantung kehamilan sudah dapat terlihat.

Namun pada kasus janin tidak berkembang, kantung kehamilan terlihat kosong.

Asmirandah Sempat Terpapar Covid-19

Sebelum dinyatakan keguguran oleh dokter, Asmirandah sebelumnya diketahui terpapar virus Covid-19.

Untuk itu juga ia tak bisa melakukan kontrol atau pemeriksaan rutin kehamilan dikarenakan sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Dalam unggahan Jonas Rivanno, ia menjelaskan tentang kronologi sang istri bisa keguguran.

"Di minggu ke 7 kehamilan istriku, kami sekeluarga terserang Covid-19 itu yang menurut ku agak enggak enak karena sekeluarga akhirnya harus isoman di rumah. Dan karena harus isoman, kami jadi tidak bisa ke rumah sakit untuk USG dan cek kehamilan istriku," tulisnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, janin dalam kandungan Asmirandah tidak berkembang sejak kehamilan 9 minggu.

Tak hanya itu, setelah dicek lagi ternyata ada sedikit kelainan dalam janin Asmirandah.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter bilang kalaupun janin ini berkembang,ada kemungkinan bahwa anak kami ini bisa mengidap down syndrom atau cacat atau kelainan lainnya," kata Jonas menjelaskan.

Kini, Asmirandah tengah dalam proses pemulihan.

Terlihat dari unggahan Instagram pribadinya, ia mengunggah sebuah pesan haru untuk memberi semangat di tengah kabar duka yang baru saja menimpanya.

Untuk diketahui, ibu hamil harus tahu bahwa mereka memiliki sistem imun yang rendah selama kehamilan memang snagat rentan terinfeksi virus corona Covid-19.

Berikut ini dilansir dari Alodokter, beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus corona Covid-19 pada ibu hamil.

Berkaca pada kasus pasangan Jonas Rivanno dan Asmirandah, sebaiknya para ibu hamil harus lebih waspada dalam penyebaran kasus Covid-19.

Meski diyakini Covid-19 tak memberi dampak pada janin namun saat kondisi sedang tidak fit, tentu akan sama membahayakannya bagi sang ibu maupun janin dalam kandungan.

Simak dalam artikel ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus pada ibu hamil:

1. Cuci tangan

Pastikan Anda slealu cuci tangan pakai air dan sabun selama kehamilan. Cara ini tetap menjadi langkah paling efektif mencegah penularan virus corona Covid-19. Anda juga bisa menggunakan hand sanitizer bila tidak ada air dan sabun.

2. Jaga daya tahan tubuh

Ibu hamil juga harus menjaga daya tahan tubuhnya dengan baik agar lebih kuat selama kehamilan. Anda bisa mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan dan makanan tinggi protein.

Ibu hamil juga bisa minum suplemen atau vitamin prenatal sesuai anjuran dokter untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya. Selain itu, olahraga rutin dan istirahat cukup juga bisa membantunya.

3. Pakai masker ketika berpergian

Ibu hamil juga harus selalu pakai masker ketika berada di keramaian dan berada di dekat orang sakit. Alih-alih memakai masker kain, lebih baik memakai masker N95 atau masker medis yang lebih efektif.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved