Opini

Kendala Teknis di Bandara APT Pranoto Perlu Penanganan Serius, Berharap Pemprov dan Pemkot Bergerak

Kemenhub tengah mencari solusi terbaik agar kedepan pengelolaan Bandara APT Pranoto tidak terus merugi.

Editor: Sumarsono
HO
Komite II DPD RI menggelar hearing dengan Kementerian Perhubungan RI beberapa hal yang disoroti berkaitan dengan dinamika aktivitas Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda. 

Sebelumnya, saat saya melakukan kunjungan kerja dan audiensi dengan Kepala Kantor UPBU Kelas I APT Pranoto terungkap beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian dan tindaklanjut serius dari Pemprov Kaltim.

Masalah ini berada dalam domain pemerintah daerah.

Pertama, terdapat obstacle atau halangan di perpanjangan runway 04 berupa bukit (jalan menuju Kelurahan Budaya Pampang) dengan kemiringan (slope) 4 %, pepohonan dan tiang Listrik PLN dengan kemiringan (slope) 6,9 persen.

Ketinggian obstacle tersebut melebihi standar keselamatan penerbangan; dimana batas maksimal kemiringan (slope) 2 persen dengan divergen 12,5 persen melebar dari ujung runway strip.  

Hal ini dapat mengancam keselamatan penerbangan saat pesawat melakukan proses pendekatan untuk mendarat.

Kedua, terdapat obstacle/halangan di perpanjangan runway 22 (approach area), berupa Tower BTS Indosat, dengan kelebihan ketinggian sekitar 43 m (empat puluh tiga meter).

Saya berharap Pemprov Kaltim bersama Pemkot Samarinda segera menindaklanjuti dan mengatasi permasalahan teknis ini demi keselamatan penerbangan.  Diharapkan aktivitas Bandara APT Pranoto bisa lebih optimal, termasuk sebagai infrastruktur penyangga IKN Nusantara. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved