Berita Tarakan Terkini

Mengetahui Seberapa Cepat Respons Tanggap Personel, Basarnas Laksanakan Uji Ketaatan Operasi SAR

Direktorat Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaksanakan uji ketaatan person.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kegiatan pembukaan pelatihan operasi SAR dan dibuka langsung Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Wurjanto,M.Han. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Mulai Senin (28/3/2022) kemarin, Direktorat Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) melaksanakan uji ketaatan personel dalam rangka pelaksanaan operasi SAR.

Kegiatan ini sedianya dilaksanakan sampai Jumat (1/4/2022) besok. Terhitung, kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari.

Agenda pada Kamis (31/3/2022) hari ini, pelaksanaan praktik di lapangan yakni melakukan operasi pencarian di tengah laut.

Baca juga: Operasi SAR di Tengah Anomali Cuaca, Kepala Basarnas Tarakan Ungkap Kendala Lakukan Penyelamatan

Yang diujikan kali ini, dikatakan Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Wurjanto,M.Han, yakni pelaksanaan operasi SAR terhadap kecelakaan pesawat di perairan.

Ia secara langsung menghadiri dan membuka langsung kegiatan. Brigjen TNI (Mar) Wurjanto mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat respons tanggap, kendala dan hambatan dari unit kerja di daerah dalam menangani sebuah informasi kecelakaan atau musibah.

“Setiap tahun kami menguji beberapa kantor SAR, mengecek kesiapsiagaan setiap saat apabila diperlukan untuk operasi SAR,” bebernya.

Baca juga: Hendak Buka Lahan, 2 Warga Tarakan Kalimantan Utara Diduga Tersesat di Hutan, Basarnas Turun Tangan

Ia mengungkapkan, dimana ada kedaruratan, apakah kecelakaan kapal, pesawat kemudian bencana alam, kondisi membahayakan manusia, personel harus cepat tanggap dan memiliki kemampuan dan kecepatan terjaga.

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa tahapan mulai perencanaan hingga pelaksanaan operasi SAR di lapangan.

Pesertanya lanjut Brigjen TNI (Mar) Wurjanto, M.Han, merupakan gabungan dari internal Kantor SAR Tarakan dengan unsur SAR gabungan lainnya yang datang dari berbagai pihak.

Kegiatan pembukaan pelatihan operasi SAR dan dibuka langsung Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Wurjanto,M.Han.
Kegiatan pembukaan pelatihan operasi SAR dan dibuka langsung Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Wurjanto,M.Han. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Ia lebih jauh menjelaskan, untuk uji SAR akan diberikan skenario kecelakaan.

“Kami akan ukur respons dari Kantor SAR untuk melaksanakan operasi SAR. Karena memang tuntutan kita adalah segera mungkin sampai di tempat kejadian dimana ada yang memerlukan bantuan untuk diselamatkan,” jelas Direktur Operasi Basarnas.

Baca juga: Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin: Sepanjang 2020 Lakukan 27 Kali Operasi Pencarian dan Penyelamatan

Sejauh ini lanjutnya, secara umum kita punya target respons time 25 menit. Sehingga, dimulai dari menerima informasi adanya kecelakaan atau kedaruratan, selama 25 menit sudah harus bisa menggerakkan personel SAR ke lokasi kejadian.

“ Alhamdulillah tahun lalu secara nasional bisa dilampaui bahkan kita mencapai 18 menit, itu untuk seluruh operasi baik kecelakaan yang besar banyak korban, maupun korban 1-2 orang saja,” paparnya.

Ia berharap kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif bagi penanganan operasi SAR di Provinsi Kaltara terutama di Kota Tarakan yang lebih responsif dan terorganisir.

Baca juga: DPRD Kaltara Cecar Dishub, Sebut Basarnas Tidak Berwenang Simpulkan Penyebab Kecelakaan

“Kesiapsiagaan dan kerjasama dalam penanganan bencana merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam keberhasilan operasi SAR,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved