Berita Tarakan Terkini

TPA Hake Babu Overload, DLH Tarakan Bangun Baru di Juata, Butuh Anggaran Rp 25 Miliar

Persoalan sampah yang sudah mengalami overload di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu dilaporkan ke pihak Wamen LHK dan Wakil Ketua DPD RI d

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kondisi TPA Hake Babu saat ini yang sangat overload dan perlu relokasi lahan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Persoalan sampah yang sudah mengalami overload di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Hake Babu dilaporkan ke pihak Wamen LHK dan Wakil Ketua DPD RI di momen pertemuan diskusi pada Rabu (30/3/2022) kemarin.

Dikatakan Sekretaris DLH Tarakanm Dedy Dampudi, di kesempatan itu, ia menyampaikan kondisi sampah di TPA begitu overload.

Diketahui, luasan TPA Hake Babu saat ini mencapai 3,5 hektare (Ha). Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berencana membangun TPA baru di Kelurahan Juata Kerikil.

Baca juga: Bertemu DPD RI & Wamen ATR/BPN RI di Tarakan, Wakil Walikota Effendhi Bicara soal TPA hingga Jalan 

“Untuk pembebasan pertama, sudah selesai seluas 21 Ha lebih. Kemudian yang kedua, tahun ini kurang lebih 26,5 Ha akan kami bebaskan dan saat ini proses perencanaan pengadaan tanah,” urainya.

Dalam hal ini pihaknya memohon bantuan dari Kepala BPN agar ada perecepatan dalam proses pembebasan lahan tersebut.

Anggaran yang sudah disiapkan pembebasan lahan yakni pembangunan dari PUPR diusulkan Rp 20 miliar membangun TPA.

Baca juga: Muscab II Persakmi Balikpapan Digelar Hari Ini di TPA Manggar, Dirangkai dengan Family Gathering

Sekda Tarakan, Hamid Amren ia menjelaskan, KemenPU pernah dua kali menganggarkan. Namun persoalannya, satu persyaratannya diminta kepemilikan sertifikat. Sehingga saat itu Pemkot Tarakan fokus menyelesaikan persoalan sertifikasi.

“Sertifikat ini, sudah selesai di tahun lalu kami minta kepada masyarakat. Begitu sertifikatnya ada, uang yang dianggarakan dari Kemen PU sudah tidak ada. Jadi tahun ini, Pak Wali ambil kebijakan,” ujarnya.

Ia berharap ada bantuan dari pusat kembali dalam hal pembangunan TPA baru di Kelurahan Juata. Saat ini lanjutnya, mau tidak mau harus menggunakan dana APBD sementara.

Kondisi TPA Hake Babu saat ini yang sangat overload dan perlu relokasi lahan.
Kondisi TPA Hake Babu saat ini yang sangat overload dan perlu relokasi lahan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Kalau ada sifatnya bantuan dari Kementerian PUPR, juga kami minta dukungannya. Karena itu bisa habiskan anggaran untuk TPA lebih dari Rp 20 miliar. Bahkan bisa sampai Rp 25 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, kebutuhan kesehatan, pendidikan saat ini juga sangat prioritas dan banyak dibutuhkan anggaran.

Namun di sisi lain, jika TPA tidak layak, maka harapan Tarakan mendapatkan Adipura harus dipupus. Walaupun persoalan lain bisa diatasi, TPA yang saat ini tidak bisa terkelola karena overload tentu berpengaruh terhadap penilaian Adipura.

Baca juga: Kembali ke Jakarta Usai Urus Bencana, Mensos Risma Blusukan ke Daerah Anies, Tawari Pemulung di TPA

Ia berharap ada bantuan dari pusat bisa melaluai Dana Alokasi Khusus (DAK). “Sementara, daripada berharap, dan saat ini TPA Hake Babu overload, mau tak mau Pak Wali pakai APBD,” ujarnya.

Menjawab persoalan tersebut, dikatakan Wakil Ketua DPD RI, H. Mahyudin, terkait pembangunan TPA, pihaknya menjamin itu menjadi prioritas pihaknya.

Karena bagaimanapun, dalam hal ini Tarakan juga harus membuat perencanaan pengelolaan sampah.

Baca juga: CERITA Hermawati Pemulung di TPA Samarinda Bertahan Ditengah Pandemi Covid-19, Rasakan Semakin Sulit

“Sudah dijawab Kementerian Lingkungan Hidup. Kemarin menjadi kritikan saat makan di pinggir laut banyak sampah. Masyarakat harus sadar jangan sampai ada sampah di laut,” pungkasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved