Berita Tarakan Terkini
Balai POM Tarakan Turunkan Tim Periksa 22 Sampel Jajanan Takjil di Pasar Ramadan, Begini Hasilnya
Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di daerah termasuk Balai POM Tarakan menurunkan tim untuk memeriksa makanan (takjil) dijual di Pasar Ramadan.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Selama Ramadan 1443 Hijriah, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di daerah termasuk Balai POM Tarakan menurunkan tim untuk memeriksa makanan (takjil) yang dijual di Pasar Ramadan..
Salah satunya kegiatan uji sampel takjil menggunakan Mobil Keliling jajanan Ramadan di berbagai titik Kota Tarakan.
Seperti yang dilaksanakan di Taman Oval Markoni pada Kamis (7/4/2022) sore kemarin.
Petugas Balai POM mengambil secara acak jajanan atau takjil yang dijual di Pasar Ramadan kemudian dilakukan rapid test menguji empat kandungan bahan berbahaya.
Baca juga: Hari Pertama Buka, Pasar Ramadan di Tarakan Diserbu Pembeli, Sumiati Bersyukur Bisa Jualan Lagi
Empat bahan berbahaya yang diuji langsung di mobil tersebut yakni formalin, boraks, rhodamin B dan metanyl yellow.
Dari kegiatan sampling takjil di Taman Oval Markoni kemarin, hasilnya tak ditemukan sampel takjil mengandung pangan berbahaya.
Hal itu disampaikan Kepala Balai POM di Tarakan, Herianto Baan kepada TribunKaltara.com.
Kegiatan ini merupakan bagian dari intensifikasi pengawasan pangan olahan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah.

Salah satunya, melaksanakan pengujian produk takjil yang dijajakan masyarakat di Tarakan.
Hasil uji sampel sebanyak 22 sampel yang diambil di Pasar Ramadan, ia menegaskan nihil kandungan bahan berbahaya.
“Kami dapatkan produk sampel negatif mengandung Boraks, Formalin, Metanyl Yellow dan Rhodamin. Ini membuktikan terkait sampel ini, maka aman dikonsumsi masyarakat,” urainya.
Baca juga: Meriahkan Hari Pertama Berbuka Puasa, Pedagang di Pasar Ramadan Nunukan Kenakan Pakaian Adat
Namun lanjut Herianto Baan, ini baru satu titik yang dilaksanakan pengujian sampel.
Pihaknya masih akan melaksanakan pengujian sampel di titik lainnya untuk memastikan produk yang dijajakan pelaku usaha aman dikonsumsi.
Rencana titik masih akan dilakukan di tiga lokasi di masing-masing kecamatan.
Untuk jadwal dan lokasi pihaknya masih merahasiakan sehingga tidak ada oknum nakal yang bisa memanfaatkan situasi.

“Yang jelas kami memilih titik-titik yang mana bisa mewakili penjualan produk di Tarakan. Kami tidak usah menyampaikan kapannya jangan sampai ada persiapan dari mereka, jadi random saja yang akan diperiksa,” urainya.
Herianto bahkan menjadwalkan akan melakukan pengujian sampel takjil sampai keluar Tarakan. Baik yang berada di Malinau dan Nunukan.
“Termasuk Malinau dan Nunukan akan dijadwalkan juga,” ujarnya.
Adapun 22 sampel yang diuji pada sore kemarin, pantauan TribunKaltara.com di antaranya ada cendol, pisang ijo, ikan kering olahan, pudding, bolu kukus, abon, kolak dan diambil dari masing-masing penjual berbeda. (*)