Berita Nunukan Terkini

Habiskan Dana Puluhan Miliar, Sejumlah Bangunan RSUD Nunukan Belum Dioperasikan, Ini Langkah Dewan

Habiskan dana puluhan miliar, sejumlah bangunan RSUD Nunukan belum dioperasikan, ini langkah dewan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
(HO/ Herwin)
Ketua DPRD Nunukan, Rahma Leppa menggelar monitoring pembangunan tahun anggaran 2021, bersama 10 anggota dewan daerah pemilihan satu Nunukan, di RSUD Nunukan, Selasa (05/04/2022), pagi. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Habiskan dana puluhan miliar, sejumlah bangunan RSUD Nunukan belum dioperasikan, ini langkah dewan.

DPRD Nunukan segera memanggil manajemen RSUD Nunukan termasuk Dinas Kesehatan untuk memberikan klarifikasi proyek pembangunan puluhan Milyar yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2021.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Robinson Totong.

Baca juga: Viral di Sosmed, Korban Asusila di Nunukan Depresi, Pelaku & Penyebar Video Diancam 9 Tahun Penjara

"Dari beberapa catatan hasil monitoring kami, akan kami panggil pihak RSUD, Dinas Kesehatan, termasuk kontraktor pelaksana, untuk minta keterangan. Dinas terkait seperti inspektorat juga kami undang," kata Robinson Totong kepada TribunKaltara.com, Jumat (08/04/2022), sore.

Diketahui, pada Selasa (05/04) Ketua DPRD Nunukan, Rahma Leppa menggelar monitoring pembangunan tahun anggaran 2021, bersama 10 anggota dewan daerah pemilihan satu Nunukan, di RSUD Nunukan.

Menurut Robinson, sesuai hasil monitoring itu, pihaknya mendapati sejumlah bangunan baru dan rehab yang sampai saat ini belum dioperasikan.

Padahal pembangunannya sudah 100 persen terealisasi.

Bangunan rehab yang mendapat sorotan serius dari DPRD Nunukan seperti ruang operasi yang pengerjaannya menghabiskan anggaran Rp20 Milyar.

"Secara fisik sudah 100 persen pengerjaannya. Tapi atapnya masih bocor dan dinding bangunan jauh dari spesifikasi kontrak," ucapnya.

Lebih lanjut dia sampaikan, bangunan ruang operasi di RSUD Nunukan itu realisasi anggarannya baru 40 persen.

"Realisasi pembayaran baru 40 persen, sehingga tunggakan kita masih 60 persen. Kami mau minta penjelasan, apalagi kami masih awam terkait peralatan yang ada di ruang operasi sampai menggunakan angaran sebesar itu," tambah Robinson.

Baca juga: Jelang Lebaran Agen Tiket Speedboat Reguler di Nunukan Sebut Harga Tiket tak Naik, Tetap Rp255 Ribu

Selain bangunan rehab, ada juga bangunan baru yang sampai saat ini belum difungsikan. Seperti ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dengan pagu anggaran sebesar Rp2.693.780.000.

Lalu pembangunan ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) dengan pagu anggaran sebesar Rp2.693.780.000. Semuanya bersumber dari DAK.

"Alasannya rumah sakit belum fungsikan ruang PICU karena belum ada peralatan pendukungnya. Kalau ruang NICU kata perawat listriknya kurang cukup. Bangunanya kurang memuaskan, bocor pula atapnya," ujarnya.

Robinson menilai manajemen RSUD Nunukan terkesan mengada-ngada, lantaran seharusnya hal itu diantisipasi sejak awal.

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved