Berita Tana Tidung Terkini
Ada 228 Unit Rumah Burung Walet di Kabupaten Tana Tidung, Populasi Terbanyak di Desa Sepala Dalung
Berdasarkan data Pemerintah Desa Sepala Dalung Kabupaten Tana Tidung, sebanyak 228 unit rumah burung walet atau RBW produktif di desa tersebut.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Berdasarkan data Pemerintah Desa Sepala Dalung Kabupaten Tana Tidung, sebanyak 228 unit rumah burung walet atau RBW produktif di desa tersebut.
Kades populasi rumah walet (di Sepala Dalung) sg, Suryansyah mengatakan, jumlah tersebut belum termasuk RBW yang baru dibangun dan yang berlokasi di seberang desa.
"Kalau dihitung sama yang baru membangun itu ada sekitar 250 lah itu.
Baca juga: Soal Alat Pemanggil Burung Walet, Bupati KTT Ibrahim Ali: Sejauh Warga tak Terusik, Tidak Masalah
Kalau untuk populasi rumah walet (di Sepala Dalung) sendiri termasuk banyak lah," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Senin (11/4/2022)
Lebih lanjut dia sampaikan, geliat usaha sarang walet di Desa Sepala Dalung cukup stabil.
Dia menambahlan, rata-rata RBW di Sepala Dalung bisa menghasilkan sekira 1 Kg sarang setiap bulannya.
Baca juga: Genjot Produksi Sarang Walet, Dinas Pertanian Kabupaten Tana Tidung Bakal Tetapkan Desa Sentra Walet
"Kalau harga sarang walet jenis mangkok sekitar itu Rp 10,3 juta per Kg. Ini yang istilahnya kualitas paling bagus lah.
Kalau yang patahan atau biasa juga orang sebutnya cong, itu sekitar Rp 7 juta per Kg," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam tahun 2022 ini, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Tidung akan menetapkan desa sentra walet.
Direncanakan, ada tiga desa yang akan ditetapkan sebagai desa sentra walet. Yaitu Sepala Dalung, Bebatu, dan Tanah Merah.
Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan, Rudi mengakui, ketiga desa tersebut memiliki populasi RBW yang sangat banyak.
Baca juga: Populasi Rumah Walet di Tana Tidung Capai 1.490 Unit, Kadis Pertanian Rudi: Terbesar di Kaltara
Sebagai informasi, jumlah RBW di Tana Tidung telah mencapai 1.490 unit.
Bertambahnya jumlah rumah burung walet di Tana Tidung, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan, Rudi mengatakan, pihaknya akan menggenjot produsi sarang walet.
Dia menyampaikan, dalam budidaya sarang walet, harus didukung oleh sumber daya alam, terutama dari lokasi dan lingkungannya.
"Kalau ditanya sampai kapan keberlanjutan usaha ini, ya indikatornya dari ekologinya.
Baca juga: Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali Sebut Usaha Rumah Burung Walet di KTT Tinggi, Total RBW 1.395 Unit
Kalau ekologinya tidak bisa dijaga, waletnya bisa migrasi ke tempat lain," lanjutnya.
(*)
Penulis: Risnawati