Berita Tana Tidung Terkini

April Tahun Ini, Dua Bencana Alam Terjang Tana Tidung, BPBD Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem

Dua bencana alam terpa sejumlah wilayah Kabupaten Tana Tidung di bulan yang sama, April 2022 ini.

Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Armansyah
Banjir rendam Desa Seputuk Kabupaten Tana Tidung pada Senin (4/4/2022) lalu 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dua bencana alam terpa sejumlah wilayah Kabupaten Tana Tidung di bulan yang sama, April 2022 ini.

Bencana alam pertama, yaitu banjir yang merendam Desa Seputuk Kecamatan Muruk Rian, pada tanggal 4 April 2022 lalu.

Berdasarkan data Dinas Sosial PMD Kabupaten Tana Tidung, sebanyak 85 KK terdampak banjir di Desa Seputuk.

Baca juga: Sepanjang 2021, Kabupaten Tana Tidung Nihil Kasus Bencana Alam

Tak berselang lama yakni di tanggal 12 April 2022, dua desa di Kecamatan Tana Lia juga diterjang angin puting beliung pada malam hari.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tana Tidung, setidaknya ada 25 bangunan rusak akibat terjangan puting beliung.

Baca juga: BPBD Tarakan Ingatkan Masyarakat Waspada Potensi Bencana Alam di Akhir Tahun

"Jaringan listrik juga rusak, dan satu korban jiwa alami luka ringan," ujar Kabid Penanggulangan Bencana BPBD Tana Tidung kepada TribunKaltara.com, Kamis (14/4/2022) lalu.

Dia mengatakan, saat ini keadaan cuaca sering tak menentu. Bahkan hujan kerap dibarengi angin kencang.

Sejumlah bangunan di Tana Lia rusak akibat angin puting beliung pada Selasa (12/4/2022) lalu
Sejumlah bangunan di Tana Lia rusak akibat angin puting beliung pada Selasa (12/4/2022) lalu (TRIBUNKALTARA.COM/ Istimewa)

Dia meminta masyarakat terus waspada cuaca ekstrem, terutama masyarakat yang berada di daerah terbuka.

"Berhati-hati dengan adanya angin kencang, karena berpotensi merusak rumah maupun fasilitas umum," katanya.

Baca juga: BPBD Nunukan Buka Posko Bantuan Bencana Banjir, Logistik Segera Disalurkan di Dua Kecamatan

Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah pinggir tebing, agar waspada saat hujan turun, karena berpotensi terjadinya pergerakan tanah.

"Begitu juga dengan para nelayan kita yang melaut saat cuaca ekstrem. Sebelum melaut, sebaiknya pantau peringatan cuaca dulu.

Sehingga meminimalisir kejadian ndak terduga karena cuaca ekstrem ini," imbaunya.

(*)

Penulis: Risnawati 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved