Berita Nunukan Terkini

DLH Nunukan Wacanakan Pembangunan Depo Sampah di Tiap Kelurahan, Minta Pemkab Siapkan Lahan

DLH Nunukan wacanakan pembangunan depo sampah di tiap kelurahan, minta Pemkab Nunukan siapkan lahan.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Petugas dari Dinas Lingkungan Hidup Nunukan memilah sampah di TPS yang berserakan, belum lama ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - DLH Nunukan wacanakan pembangunan depo sampah di tiap kelurahan, minta Pemkab Nunukan siapkan lahan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nunukan wacanakan pembangunan depo sampah di tiap kelurahan.

Hal itu disampaikan oleh Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Nunukan, Muhammad Irfan Ahmad.

Baca juga: H-1 Lebaran Sampah di TPA Naik 25 Ton Per Hari, DLH Nunukan Minta Warga Pilah Sampah Sebelum Dibuang

Menurut Irfan adanya depo sampah tiap kelurahan akan memudahkan petugas DLH dalam mengangkut sampah untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Selain itu, depo sampah dinilai lebih tertata dibanding menggunakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) berupa bak-bak sampah yang terbuka.

"Kami ada rencana untuk bangun depo sampah. Kalau sudah ada itu, sampah fokus dibuang di depo. Sehingga petugas pengangkut sampah kami berkurang, truk tidak keliling lagi angkut sampah. Cukup ambil ke depo tersebut," kata Muhammad Irfan Ahmad kepada TribunKaltara.com, Minggu (08/05/2022), sore.

Di depo sampah nanti, kata Irfan akan ditempatkan beberapa petugas untuk memilah sampah sebelum di bawa ke TPA.

"Jadi nanti di depo ada petugas yang memilah sampahnya. Tidak semua sampah dibawa ke TPA di Tanjung Harapan. Sampah yang tidak bisa diolah baru dilarikan ke TPA. Coba lihat TPS, pagi diangkut malam sudah penuh lagi," ucapnya.

Namun, Irfan menuturkan bila ingin membangun depo sampah tiap kelurahan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan harus menyiapkan lahan.

Baca juga: Jumlah Penumpang Speedboat Reguler Nunukan-Tarakan Pagi Ini Menurun, 8 Armada Layani Keberangkatan

"Pemkab Nunukan harus siapkan lahan ukuran 10×10 meter persegi. Kalau tidak ya, situasi sampah di TPS akan seperti itu terus. Berserakan dan sembarang yang dibuang ke TPS, ada kasur, karpet, besi, kursi roda anak, ayunan, dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Irfan meminta kepada warga untuk bisa memilah dan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle).

"Memang sudah seharusnya ada pengelolaan sampah yang dimulai dari sumbernya. Sampah yang jenisnya bisa didaur ulang disetor ke bank sampah. Seperti botol plastik kita punya pengolahannya di Mamolo. Jenis makanan dan dedaunan itu bisa jadi komposter," tuturnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved