Berita Daerah Terkini

Warga Niat Demo Tuntut Kematian Tahanan Polres Kubar, Pangdam VI Mulawarman Langsung Beri Pernyataan

Warga niat demo tuntut kematian tahanan Polres Kubar, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso langsung beri pernyataan.

HO / Pendam VI Mulawarman
Panglima Komando Daerah Militer Kodam VI Mulawarman, Mayjen TNI Teguh Pujo Rumekso mengingatkan masyarakat agar tidak menggelar demo terkait kasus kematian salah satu tahanan Polres Kutai Barat beberapa waktu lalu. 

Untuk memastikan kondisinya, Jimenez pun diperiksa oleh dua dokter yang bertugas di penjara.

Merasa tidak ada tanda-tanda vital, para dokter menyatakan dia meninggal, dan satu jam kemudian seorang dokter forensik memeriksa tubuh Jimenez.

Ia setuju dengan evaluasi pertama dan mengeluarkan laporan kematian ketiga.

Baru kemudian di kamar mayat para dokter menyadari ada sesuatu yang salah besar.

Dikutip dari Science Alert, Jimenez kemudian dimasukkan ruang penyimpanan dingin untuk membantu mengawetkan tubuhnya.

Baca juga: Finalis MasterChef Malaysia Habisi Nyawa ART Asal Sulsel, Sempat Berbohong Mengaku Temukan Mayat

Kulitnya ditandai dengan pisau bedah sebagai persiapan untuk otopsi segera.

"Dokter forensik mulai mendengar suara-suara yang datang dari dalam tas. Montoya tidak mati. Justru sebaliknya," lapor media El Espanyol saat itu.

"(Ahli patologi) forensik melanjutkan untuk membuka tas dan menemukan narapidana itu ternyata masih hidup."

Jiménez lalu dipindahkan di bawah penjagaan dengan ambulans ke rumah sakit lain, dan akhirnya dilaporkan dalam kondisi stabil.

Akan tetapi, mengenai bagaimana kekacauan itu bisa terjadi, otoritas penjara tidak tahu penyebabnya.

"Saya tidak bisa mengomentari apa yang terjadi di Institute of Legal Medicine," kata juru bicara Dinas Penjara Spanyol kepada media.

"Tetapi tiga dokter melihat tanda-tanda klinis kematian sehingga saat ini masih belum jelas mengapa hal ini terjadi," lanjutnya.

Baca juga: Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar Ungkap Identitas Mayat Misterius, Polisi Bakal Lakukan Outopsi

Sehari sebelum Jimenez ditemukan "mati", dia mengeluh sakit tetapi tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisinya.

Para petugas menyebut tubuhnya menunjukkan tanda-tanda sianosis, perubahan warna keunguan pada kulit yang disebabkan oleh sirkulasi buruk atau kurangnya aliran oksigen dalam darah.

Petugas rumah sakit mengatakan kepada media Spanyol, kematian Jimenez bisa menjadi kasus katalepsi, ketika tubuh memasuki kondisi trans atau kejang, menunjukkan hilangnya kesadaran dan perasa bersama dengan kekakuan fisik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved