Berita Tarakan Terkini
Balai Veteriner Banjarbaru Rencana Bawa Ratusan Sampel, Pemeriksaan Sasar Hewan Ternak Berkuku Belah
Hasil berkeliling di Kaltara, sudah ada lebih 100 sampel darah yang diperoleh petugas dari Balai Veteriner Banjarbaru.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Sampai saat ini dari hasil berkeliling di Kaltara di empat wilayah yakni Tarakan, Bulungan, Malinau dan KTT, sudah ada lebih 100 sampel darah yang diperoleh petugas dari Balai Veteriner Banjarbaru.
Dikatakan drh Ichwan Yuniarto, Medik Veteriner, Balai Veteriner Banjarbaru, pihaknya sudah mulai berkeliling bersama tim sejak Rabu (5/5/2022) di H+2 Lebaran Idul Fitri.
“Sudah mencapai lebih dari 100 sampel yang berhasil diambil dan nantinya dilakukan pengujian di Balai Veteriner dan juga dilakukan di Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya.
“Karena mereka yang ditunjuk sebagai laboratorium rujukan untuk mengecek PMK. Tapi kami berkoordinasi terus dengan Pusvetma untuk memotong waktu pengujian dan dilakukan pengujian di Banjarbaru,” ujarnya.
Adapun hasil sampel untuk di Kaltara sendiri, masih belum ada karena pihaknya masih harus mengambil sampel di Nunukan untuk wilayah terakhir yang dikunjungi. Dan pada Senin (15/4/2022) masih akan dibawa ke Banjarbaru.
“Senin baru balik ke Banjarbaru. Karena hari Minggu menyeberang ke Nunukan untuk memantau satu kabupaten lagi, memastikan Kaltara aman dari PMK,” jelasnya.
Baca juga: Balai Veteriner Banjarbaru Ambil Sampel Darah Ternak, Kaltara Masih Dinyatakan Aman Gejala PMK
Lebih jauh mengulas selain ciri-ciri fisik dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang disebutkan sebelumnya yakni di antara kuku mengalami luka di kaki di antara kuku terdapat lepuh, sekitar mulut dan lidah ada luka seperti sariawan dan muncul gejala air liur berlebih, ia juga membeberkan perubahan perilaku lainnya pada ternak yang diduga mengarah ke PMK.
Salah satunya gejala sikap perubahan yakni nafsu makan kurang dan tergeletak lemah.
“Karena makannya kurang, otomatis dia lemas. Seperti sapi ambruk. Kalau sudah begitu lalu keluar air liur banyak diwaspadai PMK,” jelasnya.
Untuk sasaran pemeriksaan ada tidaknya PMK lanjutnya yakni hewan berkuku belah.
Misalnya sapi, kuda, kambing, babi. Saat ini di Kaltara baru di sapi dan babi dan kambing yang diperiksa.

“Semua hewan bisa terinfeksi dipantau semua monitoring semua. Semua punya potensi tapi memang gejalanya tergantung masing-masing individe hewannya.
Ada yang dia cepat tertular, terinfeksi muncul gejala, langsung lemas,” ujarnya.
Namun kematiannya rendah. Penularannya memang sangat cepat.
Itu yang perlu diwaspadai dari sisi penularannya.