Berita Bulungan Terkini
Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2566 BA, Berikut Pesan Pandita Vihara Dharma Cakra Romo Sutrimo
Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2566 BA, berikut pesan Pandita Vihara Dharma Cakra Romo Sutrimo.
Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak 2566 BA, berikut pesan Pandita Vihara Dharma Cakra Romo Sutrimo.
Perayaan hari raya Waisak 2566 Buddhist Era (BE) kembali digelar di Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor, setelah dua tahun ditidakan akibat pendemi Covid-19.
Perayaan Tri Suci Waisak yang diikuti 400 umat Budha di Tanjung Selor ini dimulai pukul 10.00 Wita dengan penuh suka cita serta menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
Baca juga: Peringati Hari Raya Tri Suci Waisak 2566, Pembina Vihara Dhamma Phala Tana Tidung Ungkap Makna
Pandita Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor, Romo Sutrimo menuturkan, perayaan Waisak dimulai dengan menyanyikan lagu malam suci Waisak untuk membuka ibadah umat Buddha.
“Kami para Pandita ini kan bisa dikatakan ulamanya agama Budha. Lalu, di momen hari suci ini kami mengulang kepanditaan kami untuk mengingatkan kembali. Dan itu rutin kita ucapkan setiap hari raya Waisak,” ungkapnya Senin (16/5/2022).
Lebih lanjut, kata Romo Sutrimo ribuan Pradaksina merupakan cara kegiatan penghormatan dengan mengelilingi tiratana (Buddha, Dhamma dan Sangha) dengan memutari objek yang kami hormati searah jarum jam sebanyak tiga kali sembari merenungkan sifat luhur Buddha.
“Setalah itu, kita membacakan paritta suci yang berisi khotbah yang berisi sang buddha. Selanjutnya, membacakan paritta buddha jaya mangala gatha (syair tentang kemenangan sempurna),” ujarnya.
Sebelum Waisak, kata Romo Sutrimo umat Budha juga telah mengadakan Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) yang merupakan rangakaian kebajikan yang besar.
Kemudian terakhir, kegiatan ditutup dengan pembacaan paritta ettavata (pelimpahan jasa) kepada leluhur.
“Paritta ettavata ini juga berisi tentang permohonan kedamaian, ketentraman, kebahagian dan kemakmuran bagi umat Budha. Semoga negara Indonesia menjadi makmur dan para raja bertindak secara benar. Kemudian, tanaman juga kita harap tumbuh secara subur dan hujan turun sesuai waktu. Itu, adalah doa kami di momen Waisak ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Romo Sutrimo dalam ajaran agama Budha keberagaan umat harus terus dijaga dengan saling menghargai.
Baca juga: Perayaan Hari Raya Tri Suci Waisak, Umat Buddha di Tana Tidung Lakukan Fangsen, Ini Maknanya
“Di momen yang baik ini kami (pengurus Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor) maupun majelis agama buddha tridharma Indonesia juga melakukan aksi sosial dengan membagikan sembako. Nah, ini salah satu cara kita untuk menjaga toleransi umat beragama,” ujarnya.
Sementara itu, tahun ini, tema Tri Suci Waisak. Yakni, moderasi beragama membangun kedamaian. Karena itu, nilai ajaran Buddha harus terus dikembangkan dengan menghargai serta menghormati perbedaan.
“Moderasi beragama ini menjadi satu awal kebahagiaan. Jadi, moderasi agama membangun kedamaian,” ucapnya.
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi