Berita Nunukan Terkini
Tak Ada Lagi Pembatasan Jumlah Umat, Dalam Perayaan Trisuci Waisak Tahun 2022 di Kabupaten Nunukan
Hari Raya Trisuci Waisak 2566 tahun 2022 ini, tak ada lagi pembatasan jumlah umat Buddha yang hadir di Vihara Sasana Graha Nunukan, Senin (16/05/2022)
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pada peringatan Hari Raya Trisuci Waisak 2566 tahun 2022 ini, tak ada lagi pembatasan jumlah umat Buddha yang hadir di Vihara Sasana Graha Nunukan, Senin (16/05/2022), siang.
Siang tadi sekira 100 orang umat Buddha di Nunukan mengikuti puja bakti di Vihara Sasana Graha.
Sekretaris Vihara Sasana Graha di Nunukan, Hardani, mengatakan siang tadi pukul 11.30 Wita berlangsung rangkaian peringatan detik-detik Trisuci Waisak 2566.
Baca juga: Peringatan Detik-detik Waisak di Vihara Dhamma Phala, Umat Budha Tana Tidung Rayakan dengan Hikmat
Ada 3 kejadian yang diperingati pada detik-detik Waisak itu yakni pertama, lahirnya pangeran Siddharta pada tahun 623 sebelum masehi.
Kedua, penerangan agung pangeran Siddharta menjadi Buddha di tahun 588 sebelum masehi.
Ketiga, peristiwa wafatnya Buddha Gautama (parinibbana), pada tahun 543 sebelum masehi.
Baca juga: Peringatan Detik-detik Trisuci Waisak di Vihara Bodhi Sasana Jaya Kabupaten Malinau
"Pada detik-detik Trisuci kami baca Paritta Suci (kitab suci). Lalu dilanjutkan dengan meditasi selama 15 menit untuk mengingat 3 kejadian. Puncaknya Trisuci tahun ini pada pukul 12.13.46 Wita. Dilanjut peringatan jasa para leluhur serta sanak keluarga yang telah meninggal dunia," kata Hardani kepada TribunKaltara.com, pukul 13.30 Wita.
Menurut Hardani, perayaan Trisuci Waisak di Vihara tahun ini lebih ramai dibanding tahun sebelumnya, karena kali ini 100 persen umat Buddha hadir mengikuti puja bakti.

"Tahun kemarin puja baktinya digelar secara virtual se-Kalimantan Utara. Umat yang hadir dibatasi 30 persen dari kapasitas Vihara. Umat Buddha Nunukan sekira 100 orang, semua hadir tadi," ucapnya.
Setelah detik-detik Waisak, kata Hardani malam nanti mereka kembali berkumpul di Vihara untuk mendengarkan Dhamma (ceramah) yang disampaikan oleh Bhante (rohaniawan).
Baca juga: Berpakaian Putih, Hari Raya Trisuci Waisak Umat Buddha di Tanjung Selor Jalankan Ritual Pradaksina
"Malam nanti baru ada Bhante. Jadi perayaan malam nanti kami live streaming di Vihara bergabung dengan Vihara Muladharma Samarinda. Gabung karena Kepala Vihara kami di Samarinda," ujarnya.
Sesuai dengan tema Trisuci Waisak tahun ini yaitu 'Moderasi Beragama Membangun Kedamaian', Hardani berharap toleransi antar umat beragama di Nunukan tetap terjalin dengan baik.
"Pandemi ini kita belajar bagaimana memperbaiki diri, agar kehidupan bisa terus berkembang. Semoga toleransi antar umat beragama di Nunukan tetap terjalin baik," tuturnya.
(*)
Penulis: Febrianus Felis