Berita Nunukan Terkini
Prihatin Anak Putus Sekolah dan Ungkap Hasil Mabettang Capai Rp 60 Juta, Lanal Nunukan Lakukan ini
Prihatin anak putus sekolah dan ungkap hasil mabettang capai Rp 60 juta, Lanal Nunukan lakukan ini.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Prihatin anak putus sekolah dan ungkap hasil mabettang capai Rp 60 juta, Lanal Nunukan lakukan ini.
Pangkalan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nunukan segera membuka 'Rumah Pintar' di Kampung Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan.
Komandan Lanal Nunukan Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto, mengatakan 'Rumah Pintar' merupakan terobosan dari program Kampung Bahari Nusantara yang menjadi program Angkatan Laut Nasional.
Baca juga: HUT ke-21 Lanal Nunukan, Bersih-bersih Taman Makam Pahlawan, Danlanal Arief Prihatin karena Ini
Menurut Arief, Kampung Mamolo sangat tepat menjadi lokasi 'Rumah Pintar', karena di sana banyak didapati anak-anak yang putus sekolah. Apalagi Kampung Mamolo menjadi sentra produksi rumput laut di Kabupaten Nunukan.
"Kami membuat Rumah Pintar, karena kami melihat di sana banyak anak-anak usia SD dan SMP yang putus sekolah akibat tergiur upah dari hasil mabettang (ikat rumput laut)," kata Arief Kurniawan Hertanto kepada TribunKaltara.com, Selasa (17/05/2022), sore.
Lanal Nunukan mencatat ada sekira 20 anak usia SD dan SMP di Kampung Mamolo yang mengikuti orangtuanya mabettang.
Arief menyayangkan generasi penerus bangsa hari ini lebih memilih bekerja daripada pendidikan.
"Anak-anak itu lebih suka bekerja karena dapat duit banyak, tapi gimana kalau suatu saat nanti rumput laut redup, mereka sudah beranjak dewasa dan nggak punya baground pendidikan yang cukup. Masa depannya akan sulit," ucapnya.
Dia menuturkan, anak-anak menjadi putus sekolah tidak serta merta karena tekanan ekonomi belaka.
"Mabettang itu pekerjaan mudah dan sangat menghasilkan. Satu tali Rp12.000. Kalau satu hari bisa 10 tali dan itu terus menerus sampai satu bulan, kan banyak. Dan kebanyakan orang tua mendukung anaknya mabettang," ujarnya.
Bahkan, kata Arief anak buahnya mendapat ada seorang anak usia SD di Kampung Mamolo memiliki uang di rekening Rp60 Juta dari hasil mabettang.
"Bayangkan ada anak usia SD putus sekolah rekeningnya sampai Rp60 Juta. Ya mungkin hasil mabettang dia tabung terus dan tidak boros makanya sampai puluhan juta," tuturnya.
Butuh Volunteer
Arief katakan untuk 'Rumah Pintar', pihaknya akan memberikan pendidikan kejar paket. Dengan harapan kelak anak yang putus sekolah tersebut memiliki ijazah yang setara pendidikan formal SD, SMP, dan SMA.
"SD saja tidak selesai itu sangat ironi. Padahal kita punya program wajib belajar 9 tahun," ungkapnya.
Saat ini Lanal Nunukan sedang mencari volunteer yang akan mengajar anak-anak yang putus sekolah di Kampung Mamolo.
Baca juga: Info Cuaca Selasa 17 Mei 2022, BMKG Nunukan Prediksi Hujan Petir Mengguyur di 7 Wilayah Ini
Nantinya, volunteer itu akan mengajar di sela waktu anak-anak sedang tidak mabettang.
"Pagi sampai siang kan mereka kerja, nah sore baru kita panggil belajar. Beberapa jam saja diberikan materi. Sehingga begitu ujian kejar paket, mereka bisa lulus," imbuhnya.
Lanjut Arief,"Kalau ada volunteer yang baground sarjana pendidikan lebih bagus. Syukur-syukur kalau ada dua orang. Kalaupun bukan sarjana pendidikan, paling tidak punya standarisasi mengajar," tambahnya.
Penulis: Febrianus Felis