Berita Nunukan Terkini

RSUD Nunukan Siapkan Tiga Dokter Spesialis, Tangani Remaja Korban Pelampias Nafsu Mantan PSK

RSUD Nunukan siapkan 3 dokter spesialis untuk menangani kesehatan remaja 16 tahun korban pelampias nafsu perempuan mantan pekerja seks komersil (PSK).

Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS
Direktur Utama RSUD Nunukan, dr Dulman. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - RSUD Nunukan siapkan 3 dokter spesialis untuk menangani kesehatan anak remaja 16 tahun yang menjadi korban pelampias nafsu mantan Pekerja Seks Komersial (PSK).

Diberitakan sebelumnya, seorang anak laki-laki 16 tahun di Nunukan, Kalimantan Utara menjadi budak seks seorang mantan PSK usia 43 tahun.

Direktur Utama RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan pihaknya menyiapkan tiga dokter spesialis untuk menangani masalah kesehatan remaja yang menjadi korban pelecehan seksual.

Baca juga: Soal Dokter Spesialis Diduga Tolak Pasien Gagal Ginjal, Ini Janji Ketua IDI Nunukan dr Sholeh Rauf

"Saya menugaskan tiga orang dokter spesialis untuk melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap korban. Dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis kesehatan anak, dan spesialis kulit dan kelamin," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Jumat (20/05/2022), pukul 13.00 Wita.

Korban pelecehan oleh mantan PSK, saat mendapat perawatan di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (20/05/2022), pagi. (TribunKaltara.com/ Febrianus Felis)
Korban pelecehan oleh mantan PSK, saat mendapat perawatan di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (20/05/2022), pagi. (TribunKaltara.com/ Febrianus Felis) (TribunKaltara.com/Febrianus Felis)

Menurut dr Dulman, korban inisial R itu mengalami depresi berat, lantaran pelecehan seksual yang dialami korban sudah berkali-kali.

Informasi yang dihimpun, selama di Nunukan, korban tinggal bersama mantan PSK tersebut. Baru-baru ini korban tinggal di asrama sekolah.

Baca juga: Diduga Ditolak Dokter Spesialis, Pasien Gagal Ginjal di Nunukan Terpaksa Dirujuk ke RSUD Tarakan

Korban sudah lama menjadi budak seks tersangka. Bahkan informasinya juga korban R sempat diberikan obat kuat dan obat perangsang untuk melayani nafsunya.

"Sudah pasti anak itu trauma berat, karena tindakan mantan PSK itu berkali-kali. Soal obat-obatan itu, informasi yang saya peroleh demikian," ucapnya.

dr Dulman mengaku korban dirawat di RSUD Nunukan sejak Selasa (17/05) dengan kondisi jiwa yang cukup memprihatinkan.

Irfan sedang menenangkan sepupunya yang terus-terusan memanggil nama ayah dan ibunya di RSUD Nunukan, Jumat (20/05/2022), pagi.
Irfan sedang menenangkan sepupunya yang terus-terusan memanggil nama ayah dan ibunya di RSUD Nunukan, Jumat (20/05/2022), pagi. (TRIBUNKALTARA.COM/ FEBRIANUS FELIS)

Namun saat ini kata dia, korban R sudah tidak ditangani lagi oleh dokter spesialis kesehatan anak dan spesialis kulit dan kelamin.

"Waktu datang keluhannya rasa gatal pada kelamin, takutnya menderita penyakit kelamin. Sifilis tidak didapatkan. Saat ini masalah jiwa anak itu, karena kalau penanganan masalah jiwa anak waktunya tidak sebentar," ujarnya.

Baca juga: RSUD Akhmad Berahim Kabupaten Tana Tidung Buka Lowongan Dokter Spesialis Anak, Honor Rp 70 Juta

dr Dulman katakan korban R cenderung menyendiri, melamun, kadang tertawa dan berbicara sendiri.

"Semoga anak itu segera pulih. Kita prihatin apalagi dia masih pelajar juga, masa depannya masih panjang," tuturnya.

Diketahui, ibu korban didampingi gurunya telah membuat laporan ke Polres Nunukan terkait dugaan pelecehan seksual yang menimpa R.

Baca juga: Kerja Sama dengan Universitas Brawijaya Malang, Pemkab Bulungan Harap Tambah Dokter Spesialis

Hingga berita ini diturunkan, kasus dugaan pelecehan seksual oleh mantan PSK masih dalam pemeriksaan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Polres Nunukan.

(*)

Penulis: Febrianus Feli

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved