Berita Daerah Terkini

Inilah 8 Jenis Program Sarpras sesuai Permentan untuk Tingkatkan Produktivitas Petani Sawit

Program Sarpras perkebunan kelapa sawit diberikan kepada pekebun bertujuan meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan mutu hasil perkebunan sawit.

Editor: Sumarsono
HO
Kepala Divisi Pemungutan Biaya dan Iuran CPO Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Ahmad Munir 

Fahmi mengatakan, program Sarpras BPDPKS yang diberikan untuk Koperasi Perkasa Nalo Tantan berupa peningkatan jalan usaha tani senilai Rp 3,37 miliar.

Menurut Fahmi, program Sarpras BPDPKS sangat bermanfaat bagi petani. Karena dengan adanya peningkatan jalan usaha tani di Desa Sangai Ulak, Kecamatan Nalo Tantan, Kabupaten Merangin, Jambi, ini memperlancar proses transportasi untuk kegiatan produksi seperti panen TBS, pengiriman TBS, akses jalan petani atau pemanenan.

Baca juga: Peremajaan Sawit Rakyat Perlu Didorong, Kemenkop UKM Siap Mendukung

Selain itu, lanjut Famhi, jalan usaha tani yang baik juga memperlancar proses transportasi untuk kegiatan perawatan tanaman seperti langsir pupuk, dan akses jalan petani. Sehingga meningkatkan pendapatan petani karena tidak ada lagi biaya langsir TBS sekitar Rp 50 – 200 per Kg.

“Mutu TBS yang dikirim ke pabrik kelapa sawit juga meningkat karena sudah tidak ada lagi buah yang tidak terkirim di hari yang sama atau tidak menginap di lapangan. Waktu kirim TBS 24 jam. Hal ini terlihat semakin minimnya potongan kualitas TBS dari TBS,” ungkap Fahmi.

Manfaat lainnya, tambah Fahmi, jumlah dan kecepatan pengiriman TBS semakin meningkat karena jalan yang sangat baik.

Minimnya biaya perawatan atau perbaikan kerusakan atau pergantian suku cadang mobil atau truk angkut TBS.

Di samping itu, kata Fahmi, program Sarpras BPDPKS juga meningkatkan kesadaran petani dalam pentingnya memiliki kelembagaan petani.

Hal ini terbukti dari tahun ke tahun jumlah anggota petani swadaya meningkat dan bergabung ke dalam kelembagaan koperasi.

Fahmi menambahkan, program Sarpras dapat meningkatkan kesadaran petani dalam pentingnya melaksanakan kegiatan berkebun secara baik dengan menerapkan kaidah-kaidah berkelanjutan yaitu ISPO.

Menurut Fahmi, kemitraan merupakan salah satu kunci utama para petani swadaya menuju peningkatan sawit yang berkelanjutan.

“Program Sarpras BPDPKS bagi para petani sangat memberikan sisi positif bagi perkembangan pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” katanya.

Menurut Fahmi, program Sarpras BPDPKS bisa menjadi prioritas bagi para petani swadaya yang sudah bersertifikat ISPO sebagai bagian dari benefit bagi para petani yang sudah ISPO, sehingga hal ini memacu para petani untuk segera berlomba-lomba untuk mengikuti sertifikat ISPO. (*)

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved