Berita Kaltara Terkini
Lakukan Penelitian Pembangunan Ekonomi Hijau, BRIN Sebut Kaltara Daerah Strategis, Singgung Soal IKN
Lakukan penelitian pembangunan ekonomi hijau, BRIN sebut Kaltara daerah strategis, singgung soal IKN.
Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Lakukan penelitian pembangunan ekonomi hijau, BRIN sebut Kaltara daerah strategis, singgung soal IKN.
Peneliti Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Puji Hastuti menilai wilayah provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi besar berperan aktif menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Jadi di provinsi Kalimantan Utara merupakan termasuk bagian wilayah ibukota penyangga dan punya potensi wilayah ini secara geopolitiknya serta letaknya sangat strategis karena wilayah perbatasan," ungkapnya Selasa (24/5/2022).
Baca juga: BPS Bersama OPD Pemprov Kaltara Lakukan Penandatanganan Komitmen, Berikut Isi Kerjasamanya
Salah satunya sumber daya alam seperti Sungai Kayan, Sungai Sembakung dan Sungai Sesayap, kata Puji Hastuti bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT) hydro-energy.
"Akan tetapi perlu dipahami bahwa sungai- sungai yang mengalir di Kalimantan Utara merupakan poros hidup masyarakat sehingga perlu dipastikan pemanfaatan dan pembangunan sumber energi berbasis air sungai tidak memarjinalkan masyarakat yang terikat ruang hidupnya dengan poros sungai," ucapnya.
Tak hanya itu, kata Puji Hastuti secara geografis, Kaltara juga menempati posisi yang strategis karena poros sungainya yang terhubung dengan perairan laut sulawesi di sebelah timur yang sejak dahulu telah menjadi jalur perdagangan internasional.
"Untuk komoditas hasil hutan seperti damar, gaharu, potensi ini kemudian dikembangkan pada masa kini dalam gagasan mega proyek KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional) agar dapat melancarkan alur perdagangan komoditas," ucapnya.
Menurutnya, sampai saat ini komoditas yang dihasilkan oleh Kaltara adalah tambang emas, batu bara, kelapa sawit, kayu, rumput laut, beras organik, kopi organik.
"Akan tetapi ke depannya dengan gagasan ekonomi hijau, komoditas yang diperdagangkan akan lebih banyak variasnya pada komoditas yang mendukung ekonomi hijau agar keseimbangan alam Kalimantan Utara dapat terjaga," ucapnya.
Inovasi pengelolaan sumber daya alam di sektor pertanian dan kehutanan dari Provinsi Kalimantan Utara merupakan hal yang potensial untuk pengembangan green-job.
Adapun usulan menarik dari OPD terkait kata Puji Hastuti, hendaknya ada tindakan insentif khusus bagi Kaltara.
"Sebagai wilayah yang memiliki potensi sumberdaya alam melimpah sehingga pembagian anggaran dari pusat tidak hanya diukur dari apek jumlah penduduknya saja melainkan juga kekayaan sumbedaya alam dan keanekaragaman spesies yang ada di alam Kalimantan Utara," ucapnya.
Lebih lanjut, kata Puji Hastuti mengimbau kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Kaltara untuk terus melaksanakan kegiatan pembangunan ekonomi hijau.
"Kegiatan ekonomi hijau pemanfaatan seperti pertanian organik contohnya ada di Kraya, garam gunung, beras adan, dua produksi asli kaltara itu tetap harus terus mendapat perhatian dari pemerintah daerah maupun OPD terkait," ucapnya.
Baca juga: BMKG Prediksi, Cuaca Kaltara Siang Ini, Selasa 24 Mei 2022 Terjadi Hujan Ringan di Tanjung Selor
Puji Hastuti menilai peran OPD bergerak pada bidang Lingkungan pada masa kini sangat dibutuhkan dalam menciptakan pembangunan industri ekonomi hijau.
"Karena kehadiran kami hanya sedang melakukan riset kualitatif dari tanggal 14 Mei sampai 9 Juni untuk mendukung SP2020 sensus long form. Jadi di sini kami ada survei secara nasional di 34 provinsi terdiri survei rumah tangga, memetakan aktor yang terlibat dalam praktik ekonomi hijau di daerah untuk kesejahteraan maju juga ekonomi penduduknya," ucapnya.
Penulis : Georgie Sentana Hasian Silalahi