Berita Nunukan Terkini
Merasa Dirugikan Dengan Aturan PPDB, Kepsek SMA Katolik Nunukan Ajukan Protes, Ini Alasannya
Merasa dirugikan dengan aturan PPDB, Kepsek SMA Katolik Nunukan ajukan protes, ini alasannya.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
Lanjut Yohanes," Kalau ruang laboratorium baru IPA. Sementara laboratorium Bahasa baru kami ajukan tahun ini," tambahnya.
Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) SMA Katolik Frateran St Gabriel Nunukan sebesar Rp100 ribu per bulan.
"Kami berikan gratis untuk satu siswa yang saudara kandungnya juga sekolah di sini. Kalau sudah lulus saudaranya, baru adiknya bayar SPP," pungkasnya.
Yohanes katakan sekolahnya juga beberapa kali mendapat pelajar dari Malaysia yang mengikuti program repatriasi pendidikan bagi anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia.
Mereka mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia ke jenjang SMA dengan skema Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) Kemdikbudristek RI, Pemerintah Provinsi, dan Yayasan.
"Pelajar repatriasi selalu ada. Kami dapat 13 siswa. Mereka tinggal di asrama. Jadi soal asrama kami kerjasama dengan biara susteran. Kalau masalah transportasi ke sekolah kami carikan angkot, nanti orangtua yang bayar per bulan," terangnya.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Pelajar 16 Tahun di Nunukan tak Mau Bicara, Ditangani Dokter Spesialis Jiwa
Prestasi Bidang Seni Go Nasional
Yohanes menyebut ekstrakurikuler di tempatnya ada bidang olahraga, seni dan budaya, dan akademik.
Bidang olahraga ada lima yakni futsal, basket, volly, bulu tangkis, dan tenis meja. Sementara itu, untuk bidang seni dan budaya seperti paduan suara dan marching band.
"Kalau akademik kami sempat juara 1 karya tulis ilmiah remaja tingkat kabupaten. Paduan suara yang kami sering juara tingkat nasional. Tahun 2019 lomba vokal solo putra. Tahun 2020 tingkat provinsi vokal solo putri juara II. Tahun ini kegiatan pramuka kami juara 1 umum piala bergilir," imbuhnya.
Penulis: Febrianus Felis