Berita Daerah Terkini

Miris! Seorang Remaja di Samarinda Dijual Pacar Demi Sabu, Tubuh Korban Memar, Bengkak & Mata Lebam

Miris! Seorang remaja di Samarinda dijual pacar demi sabu, tubuh korban memar, bengkak & mata lebam.

TRIBUNKALTIM.CO / RITA LAVENIA
Kamboja (baju hitam) didampingi TRC PPA Kaltim di Polsek Sungai Pinang. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Miris! Seorang remaja di Samarinda dijual pacar demi sabu, tubuh korban memar, bengkak & mata lebam.

Di usianya yang terbilang masih remaja, Kamboja (bukan nama sebenarnya) sudah terjerumus ke dalam gelapnya dunia prostitusi online.

Kepada TribunKalara.com, gadis belia ini mengaku terpaksa melakoni pekerjaan haram tersebut, karena dijebak oleh pacarnya sendiri, sebut saja Batitong (20).

Baca juga: Ajukan Banding ke Pengadilan Tinggi Samarinda, Mantan Wakil Wali Kota Tarakan Arief Divonis Bebas

Saat ditemui di Polsek Sungai Pinang, Kamboja nampak lusuh dengan hanya mengenakan kaos oblong dan celana legging serta sepadang sendal jepit yang nampak kebesaran.

Nampak juga mata sebelah kirinya bengkak dan memar, dengan sebuah lebam di leher.

"Aku di tendang sama pacarku karena semalam tidak mau melayani tamu," keluh gadis manis berambut ikal panjang ini.

Ia menjelaskan awal perjumpaannya dengan Batitong saat dirinya kabur dari rumah pada awal Mei 2022 lalu akibat sering dipukuli oleh sang kakak.

"Ketemu di rumah teman, langsung diajak pacaran. Karena baru putus jadi saya mau," terang Kamboja.

Parahnya, empat hari menjalin hubungan, Batitong langsung meminta Kamboja melayaninya layaknya suami sendiri.

"Katanya mau nikahin Aku jadi aku mau (menjalin hubungan layaknya suami istri)," bebernya.

Namun habis manis sepah dibuang. Batitong justru secara diam-diam menjual Kamboja melalui aplikasi berbasis online.

"Waktu itu saya di kos-kosan teman daerah (Jalan) Hidayahtullah. Tau-tau pacar saya bawa om-om," terangnya.

"Katanya temani di kamar. Saya enggak mau tapi diancam bakal dipukul. Jadi terpaksa mau," ungkapnya.

Selama hampir 1 bulan, dirinya mengaku telah dipaksa melayani 10 pria hidung belang.

"Saya mau kabur. Tapi selalu diancam bakal dibunuh. Karena dia (Batitong) bawa pisau," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved