Berita Tarakan Terkini
Intip Perawatan Spesial Sapi Kurban Pesanan Jokowi, Rutin Minum Ramuan Herbal Kunyit dan Gula Merah
Intip perawatan spesial sapi kurban pesanan Presiden Jokowi, rutin minum ramuan herbal kunyit dan gula merah.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Intip perawatan spesial sapi kurban pesanan Presiden Jokowi, rutin minum ramuan herbal kunyit dan gula merah.
Sapi ini bernama Raden Said, begitulah penamaannya yang diberikan oleh Pak Soleh, salah seorang pemilik peternakan sapi asal Tarakan yang berlokasi di Pasir Putih Kelurahan Karang Anyar.
Sapi Raden Said ini jika nanti lolos seleksi dan aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) berdasarkan uji sampel dari Balai Veteriner Banjarbaru, maka akan dijadikan hewan kurban oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Oknum Prajurit di Tarakan Pelaku Rudapaksa Dilimpahkan ke Balikpapan, Agenda Menunggu Persidangan
Dikatakan Pak Soleh atau pria bernama lengkap Suginto ini, di lokasi peternakannya sudah banyak yang datang mem-booking dan memilih sapi yang akan dikurbankan. Termasuk sapi Raden Said ini.
Bobotnya sendiri kurang lebih mencapai 1 ton lebih 150 kg. Sapi ini didatangkan langsung dari Gorontalo. Dikatakan Pak Soleh, memang setiap tahun Presiden Jokowi memesan sapi di lokasi peternakan miliknya.
Bahkan kepala daerah di Kaltara salah satunya Ibu Laura, Bupati Nunukan juga memesan sapi kurban di peternakannya.
“Jadi ada tiga sapi di sini sudah dipesan, kalau sehat semua insyaAllah akan diambil. Yang satu namanya Rambo, harganya Rp 85 jutaan dipesan langganan special di Tarakan, kemudian ada juga sapi bernama Janureso rencananya akan dipesan Ibu Laura, dan terakhir ini ada Raden Said akan dipesan Presiden Jokowi,” ungkap Pak Sholeh.
Ia berharap sapi yang dipesan nanti jadi diambil tiga orang penting tersebut lanjutnya. Ia mengungkapkan, sebenarnya untuk sapi kurban Presiden Jokowi ada dua ekor dipesan.
“Tapi masih ditahan Pak Arif Widodo, kalau tidak jadi diambil Pak Arif, saya kasih ke Pak Jokowi. Ibu Bupati juga sudah WA sudah suruh kirim WA pesan kirim ke Nunukan,” ungkap Sholeh, sapaan akrabnya.
Adapun lanjutnya, tahun 2021 lalu, sapi pesanan berbobot mencapai 1 ton 150 kg alias 1.150 kg. Harga jual di tahun lalu Rp 85 juta menyesuaikan ongkir kapal.
“Kalau Bu Bupati saya kasih harga Rp 85 juta sampai Rp 90 juta dan sampai ke lokasi, beda kalau beli bawa dari sini,” ujarnya.
Baca juga: Weekend Kali Ini 8 Speedboat Reguler Dijadwalkan Bertolak dari Nunukan ke Tarakan
Ia melanjutkan, rencananya sapi kurban milik Presiden Jok Widodo akan diserahkan ke Masjid Islamic Center Kelurahan Kampung Empat.
“Kemarin, Dinas Peternakan yang menyuruh mengurus itu, kalau tidak ada tim saya tidak berani juga. Alhamdulillah ini sudah dua kali ambil di sini Pak Jokowi,” urainya.
Adapun untuk perawatan sejak didatangkan pada bulan Oktober 2021 lalu berbeda perlakuannya dengan sapi lain di lokasi peternakan.
“Di sini penggemukan. Jenis sapinya Limosin. Sudah sekitar delapan bulan dan memang harus disiapkan pakan, vitamin, jamu dan obat,” ujarnya.
Adapun ramuan herbal agar sapi limosin ini tidak mudah sakit dan tetap terjaga kesehatannnya yakni harus diminumkan per dua hari sekali minuman yang terbuat dari campuran kunyit dan gula merah.
Untuk ukuran 5 kg gula merah dan satu ember air kunyit, bisa untuk lima hari diminum sapi Jokowi. Kunyit dan gula merah dibeli di pasar.
“Satu ember itu biasa habis sebentar saja. Kalau ditanya alasannya kenapa pakai kunyit dan gula merah, supaya makin sehat, kunyitnya supaya nambah nafsu makan. Apalagi sekarang ada wabah PMK, dikasih ramuan ini supaya bisa lebih kuat dan kebal,” ungkap Pak Sholeh.
Ia mengakui, untuk ramuan khusus menggunakan jamu dan gula merah dalam jumlah banyak di luar dari pakan dedah, dan rumput menurutnya tidak ada kerugian.
Karena menurutnya seperti itulah risiko berkorban dalam berbisnis dan beternak sapi. Dedak sendiri ia membutuhkan 20 ton habis untuk semua jadi pakan di lokasi peternakannya yang memiliki lebih dari 100 ekor di lokasi.
Ia menyebutkan, untuk konsetrat sapi sendiri dibutuhkan 2 ton habis dikonsumsi untuk jenis Limosin. Berbeda jenis sapi Bali, perlakuannya tidak se-spesial sapi Limosin.
“Memang ada jenis sapi yang benar-benar manja dan harus diberi perlakuan dan perhatian lebih. Seperti sapi jenis limosi bernama Rambo ini manjanya bukan main,” aku Pak Sholeh.
Baca juga: Update Kasus Rudapaksa Anak Usia 13 Tahun di Tarakan, Pendampingan Total Menjadi Tupoksi Provinsi
Adapun per bulan gula merah dibutuhkan sekitar 1 pikul atau sekitar 100 kg gula merah. Per kg sendiri gula dihargai Rp 20 ribu sampai Rp 28 ribu.
Cara membuat ramuannya sendiri, dibuat seperti jamu dengan takaran satu sapi bisa menghabiskan satu ember besar seberat 60 liter. Dibutukan sekitar 2 kg gula merah diaduk dalam kunyit dan dicampurkan juga air. Cara membedakan rasa manisnya bahkan kadang dicoba sendiri olehnya.
“Rasanya harus manis jadi saya coba dulu. Itu sekitar empat ember satu kali minum. Kalau satu ember bisa 20 liter beratnya. Jamu dikasih dua hari atau tiga hari sekali. Karena ada musim wabah, saya kasih dua hari sekali,” beber pria bernama asli Suginto ini. (*)
Penulis: Andi Pausiah