Berita Tarakan Terkini
BMKG Benarkan Sudah Dua Kali Fenomena Water Spout Terjadi di Perairan Tarakan, Ini Dampaknya
Fenomena water spout kembali terjadi di perairan Tarakan tepatnya depan Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan pagi tadi, Senin (13/5/2022).
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Fenomena water spout kembali terjadi di perairan Tarakan tepatnya depan Pelabuhan Tengkayu 1 Tarakan pagi tadi, Senin (13/5/2022).
Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG) Kota Tarakan membenarkan fenomea tersebut masuk kategori water spout.
“Masuk kategori water spout karena terjadinya titiknya di atas laut,” ungkap Kepala BMKG Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi kepada TribunKaltara.com, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Nelayan Lihat Fenomena Water Spout, Sebut Ada Jantan & Betina, Dua Kali Terjadi di Perairan Tarakan
Dikatakan M. Sulam Khilmi, peristiwa atau fenomena ini diakibatkan tingginya pertumbuhan awan konvektif dalam hal ini awan CB atau cumulunimbus.
Dilanjutkan M. Sulam Khilmi, dalam 24 jam terakhir berdasarkan pantauan satelit maupun citra radar, Kaltara berpotensi terjadi pertumbuhan awan konvektif.
“Khususnya CB yang sangat cukup tinggi awannya. Dari awan CB inilah terdapat tekanan rendah mengakibatkan terjadinya water spout di laut atau kalau di daratan bisa menjadi angin puting beliung,” beber M. Sulam Khilmi.
Baca juga: Fenomena Alam di Langit Bunyu, Awan Tebal Melingkar, Warga: Biasanya Angin Puting Beliung dan Badai
Namun lanjutnya, dasar water spout lanjutnya tidak sampai terlalu ke bawah sehingga menghindari objek dan terjadi kerusakan bila diterjang water spout itu tadi.
Ia membenarkan dalam sepekan terakhir, terjadi dua kali water spout. Dua hari lalu di Perairan Bunyu dan Tarakan. Penyebab sama, adanya pertumbuhan awan cumulonimbus.

Meski durasi kemunculannya singkat kata Khilmi, tetap patut diwaspadai karena fenomena ini daya rusaknya luar biasa bisa menghancurkan objek yamg dijumpai.
Ia mengimbau kepada masyarakat supaya bisa memantau kondisi sekitar ketika ada pertumbuhan awan tiba-tiba dari terang kemudian gelap dan sangat cepat pertumbuhan vertikalnya.
Baca juga: Fenomena La Nina Diprediksi Terjadi Akhir Tahun 2021, BMKG Nunukan Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem
“Maka ini harus diwaspadai karena dari awan itulah berpotensi muncul fenomena ekstrem berupa water spout ataupun angin puting beliung,” pungkas Sulam Khilmi.
(*)
Penulis: Andi Pausiah