Berita Bulungan Terkini
DLH Bulungan Telah Ambil Sampel Air di Settling Pon 12, Ketua AMPK Bunyu Minta Diulang Ini Alasannya
Ketua AMPK Bunyu sebut DLH Bulungan telah mengambil sampel pencemaran di Settling Pon 12. Hariyono minta diulang, diduga bukan titik lokasi tercemar.
Penulis: - | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN- Ketua Asosiasi Masyarakat Perikanan dan Kelautan (AMPK) Pulau Bunyu, Hariyono membeberkan bahwa beberapa waktu lalu DLH Bulungan sudah mengambil sampel air di Settling Pond 12 milik PT Lamindo Inter Multikon Pulau Bunyu, namun, bukan di titik lokasi yang diduga tercemar.
"Sampel yang diambil bukan di settling pond 12 (kolam pengendapan). Padahal yang tercemar itu terjadi di area tersebut," ungkapnya Selasa (21/6/2022).
Karena itu, kata Hariyono masyarakat nelayan sudah melayangkan surat ke DLH Bulungan untuk kembali melakukan pengambilan sampel di area settling pond tersebut.
Baca juga: Tanam Bibit Pohon di Hutan Kota Bunda Hayati, DLH Bulungan Yakini Bisa jadi Ikon Green City
"Sekarang ini di area settling pond 12 itu hancur. Karena banyak tumbuhan yang mati," ungkapnya.
Bahkan, kata Hariyono dengan adanya indikasi pencemaran Sungai Siput dan Sungai Barat di Pulau Bunyu itu saat banyak masyarakat yang melihat buaya sampai sepanjang Pantai Bunyu.
"Sungai itu sudah tercemar. Jadi, banyak buaya yang keluar. Banyak masyarakat yang melihat buaya di sepanjang Pantai Bunyu. Padahal dahulu tidak pernah ada buaya di sepanjang Pantai Bunyu tersebut," ungkapnya.
Baca juga: Penggunaan Alat Tangkap Ikan Ilegal, Ketua AMPK Pulau Bunyu Bulungan Sebut Rumpon Nelayan Rusak
Sebenarnya menurut Ismail, dugaan pencemaran limbah batu bara ini sudah terjadi sejak Oktober 2021 dan sudah beberapa kali dilakukan mediasi. Bahkan, persoalan ini juga sudah sempat dibahas di DPRD Bulungan.
"Kami juga sudah ke TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengecek kondisi di lapangan," ucapnya.
Hasilnya, ada dua aliran sungai yang diduga tercemar. Yakni, Sungai Siput dan Sungai Barat. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya tumbuhan di lahan warga yang mati.
"Secara kasat mata limbah batu bara itu memang tidak ada masalah. Tetapi, pohon-pohon banyak mati," ungkapnya.

Bahkan, pohon gaharu yang ditanam warga mati. Menurutnya, tempat penampungan limbah tidak sesuai standar.
"Di dua sungai itu kalau sudah air surut lumpur semua," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bulungan Ismail mengakui timnya sudah mengambil sampel air di Settling Pond 12 milik PT Lamindo Inter Multikon pulau Bunyu.
Baca juga: Perlancar Aliran Air, DLH Bulungan Bersihkan Parit, Warga Beber Ada Saluran Kurang Berfungsi
"Kita sudah ambil sampel tapi kita belum tahu hasil uji akhirnya, sejauh mana tingkat masih di bawah ambang batas atau di atas ambang batas," ucapnya.
Tak hanya itu, Ismail menuturkan sudah mengecek baku mutu air di Settling Pond 12 milik PT Lamindo Inter Multikon.