Berita Tana Tidung Terkini
Guru Pembina Edy Sucipto Berharap Siswanya Masuk Babak Final OSN: Meski Waktu Latihan tak Maksimal
SD Negeri 019 Tana Tidung ikut berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Edy Sucito sebagai guru pembina berharap siswabnya masuk final.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - SD Negeri 019 Tana Tidung ikut berpartisipasi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) tyang dimulai hari ini, Selasa (21/6/2022)
Diketahui, OSN tingkat SD yang digelar hingga Rabu (22/6/2022) besok ini, mengujikan dua mata pelajaran, yakni Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Guru Pembina SD Negeri 019 Tana Tidung, Edy Sucipto menyebutkan, sebanyak dua siswa yang mewakili SD tersebut.
Baca juga: 23 Sekolah Dasar di Kabupaten Tana Tidung Ikut OSN yang Digelar Disdikbud, Dilakukan Secara Daring
"Jadi setiap sekolah itu yang mewakili ada 2 siswa. Masing-masing mata pelajaran ini, diwakili satu siswa.
Hari ini untuk olimpiade matematika. Nah besok baru dilanjutkan untuk yang IPA," ujarnya kepada TribunKaltara.com
Lebih lanjut dia sampaikan, dirinya optimis siswanya dapat melaju ke babak final nantinya.
Baca juga: 5 Siswa Ikuti Kompetisi Sains Nasional 2021, Angelia B Nirmala Boyong Medali Perunggu untuk Malinau
Meski, waktu yang digunakan untuk persiapan menuju OSN ini dirasa sangat singkat, yakni kurang lebih satu bulan.
Padahal kata dia, waktu yang dipersiapkan untuk menghadapi olimpiade nasional ini setidaknya tiga bulan.
"Tahun 2018 lalu peserta didik saya juga pernah lolos ke nasional, dan saya membina itu sekitar 3 bulan.

Cuma untuk yang tahun ini, waktu pembinaan kita cuma sebentar. Tapi mudah-mudahan bisa masuk final lah," harapnya.
Tak hanya soal waktu pembinaan yang kurang, kurikulum yang diujikan pada OSN pun menjadi tantangan untuk disampaikan ke siswanya.
Baca juga: Cerita Pelajar Asal Nunukan Raih Perunggu di Kompetisi Sains Nasional, Sempat Panik Gegara ini
Mengingat, kurikulum di jenjang SD cukup terbatas. Belum lagi level materi yang diujikan adalah pelajaran di level SMP.
"Mereka ini menerima materi Fisika dasar dan Kimia dasar, sementara di SD belum diajarkan.
Jadi kita sebagai pembina ini yang bagaimana caranya agar siswa kita yang ikut olimpiade bisa mengerti dan paham," tuturnya.
(*)
Penulis: Risnawati