Berita Malinau Terkini

Ternyata Terkendala Administrasi, Pengembangan Lapter Long Alango Bahau Hulu Perlu Perencanaan Ulang

Sekretaris Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus menerangkan ada sejumlah kendala pembangunan Lapter Bahau Hulu.

Penulis: Mohamad Supri | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus saat diwawancarai seusai menjadi penyaji dalam Diskusi Kepemudaan di Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Sabtu (16/7/2022) sore. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Pengembangan Lapangan Terbang ( Lapter ) Long Alango di Kecamatan Bahau Hulu harus direncanakan ulang.

Perencanaan ulang pembangunan Lapter di perbatasan RI-Malaysia tersebut dikarenakan sejumlah kendala administrasi.

Sebelumnya, masyarakat Bahau Hulu menagih progres pembangunan Lapter yang telah diusulkan sejak 10 tahun lalu.

Dikonfirmasi terkait progresnya, Sekretaris Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus menerangkan ada sejumlah kendala pembangunan Lapter Bahau Hulu.

Perencanaan ulang dibutuhkan untuk merinci biaya dan inventarisasi aset yang sebelumnya telah diusulkan.

Baca juga: Diusulkan Sejak 10 Tahun Lalu, Masyarakat Bahau Hulu Menanti Pengembangan Lapter Long Alango

"Sebenarnya sudah perencanaan, tapi karena terlalu lama jadi harus perencanaan ulang.

Harus ada penyesuaian dengan kondisi sekarang," ujarnya saat ditemui di Malinau Kota, Sabtu (16/7/2022) sore.

Sebelumnya, usulan tersebut telah melalui tahap perencanaan sekira 10 tahun lalu.

Proses perencanaan ulang menurutnya memakan biaya yang cukup besar.

Penyesuaian saat ini kata Ernes Silvanus meliputi pendataan landasan pacu dan lahan lapangan terbang yang diperluas.

Terkait perencanaan ulang, Pemkab Malinau belum dapat memastikan hal tersebut.

Selain karena terkendala anggaran juga berkaitan dengan kewenangan.

"Ini juga berkaitan wewenang Bandara itu sendiri. Masyarakat menginginkan segera perencanaan ulang karena sungai sulit dilalui.

Dari Pemkab, telah melakukan penataan aset dan proses hibah lahan sudah selesai," katanya.

Persoalan tersebut telah disampaikan Pemkab Malinau dalam Musrenbang Provinsi Kaltara 2023 beberapa waktu lalu.

Sebelumnya diberitakan TribunKaltara, tokoh pemuda dan penasihat adat Bahau Hulu menyampaikan urgensi peningkatan landasan pacu agar layak digunakan guna kepentingan mendesak.

Warga dan keluarga mengantar 3 pasien rujukan dari Kecamatan Bahau Hulu menuju ke Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (3/5/2022) lalu.
(HO / Roni Manan)
Warga dan keluarga mengantar 3 pasien rujukan dari Kecamatan Bahau Hulu menuju ke Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (3/5/2022) lalu. (HO / Roni Manan) (HO / Roni Manan)

 

Baca juga: Pengembangan Lapangan Terbang Long Alango Terus Diusulkan, Warga Bahau Hulu Menanti Realisasi

 

Pengembangan Lapangan Terbang Long Alango Terus Diusulkan, Warga Bahau Hulu Menanti Realisasi

Sebelumnya diberitakan, pengembangan Bandara Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu terus diusulkan.

Terakhir, usulan tersebut kembali diusulkan oleh Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang dalam Musrenbang Regional Kalimantan tahun 2022 pada Kamis 19 Mei 2022 lalu.

Tokoh Pemuda Bahau Hulu, Roni manan mengatakan pada dasarnya usulan masyarakat Bahau Hulu terkait pengembangan Lapangan Terbang Bahau Hulu cukup sederhana.

Hanya meminta agar landasan pacu dibenahi agar layak digunakan bagi pesawat yang diperuntukkan untuk membawa pasien.

"Kalau di Alango ini, kita cuma butuh yg lebih baik aja. Tidak harus besar tapi asal bisa di pakai untuk MAF aja, itu lebih dari cukup," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Sabtu (21/5/2022).

Warga dan keluarga mengantar 3 pasien rujukan dari Kecamatan Bahau Hulu menuju ke Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (3/5/2022) lalu.
Warga dan keluarga mengantar 3 pasien rujukan dari Kecamatan Bahau Hulu menuju ke Kecamatan Pujungan, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (3/5/2022) lalu. (TRIBUNKALTARA.COM/ HO-Roni Manan)

Sebelumnya, Warga di Kecamatan Bahau Hulu harus melalui jeram sungai Bahau untuk keperluan merujuk pasien ke Fasyankes rujukan.

Pasien yang memerlukan perawatan dengan segera harus mengarungi sungai menuju ke Bandara Pujungan di Kecamatan tetangga.

Hingga saat ini, Lapangan Terbang tersebut dibangun dan dirawat swakelola oleh masyarakat di perbatasan RI-Malaysia tersebut.

"Dulu-dulu itu MAF masih bisa landing menggunakan pesawat Cessna. Tapi karena yang beroperasi tinggal Kodiak sulit landing karena kondisi landasan pacu," katanya.

Roni dan masyarakat Bahau Hulu tak muluk-muluk meminta agar Bandara di kecamatan yang membawahi 6 desa tersebut harus megah.

Cukup agar landasan pacu diaspal agar layak digunakan oleh maskapai yang melayani misi kemanusiaan di wilayah tersebut.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved