Berita Tarakan Terkini

34 Tahun Jualan Bendera Merah Putih, Dadang Keliling ke 6 Daerah, Dua Kali Diangkut Satpol PP

Dadang dari Bandung datang ke Tarakan Provinsi Kaltara sejak 2014 berjualan bendera merah putih. Bendera dijahit sendiri, datang bersama temanya.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Pakde Dadang, penjual bendera Merah Putih dan pernak pernik 17 Agustus asal Bandung saat melakukan aktivitas berjualan di depan Stadion Datu Adil Kota Tarakan. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Peringatan hari bersejarah dan kemerdekaan Indonesia di momen HUT ke-77 RI sebentar lagi bakal dihelat.

Berbagai lapak penjual pernak-pernik bendera Merah Putih, umbul-umbul dan background ikut bermunculan.
Adalah Pak Dadang, pria yang mengaku sudah 32 tahun berjualan pernak Pernik bendera Merah Putih setiap kali perayaan 17 Agustus tiba.

Ia mengakui, tahun ini sudah mulai membuka lapaknya sejak Senin (25/7/2022) lalu di depan Stadion Datu Adil Kota Tarakan. Dadang berbagi kisah suka duka berjualan bendera mulai dari pernah diangkut Satpol PP dan juga sudah berkelana ke berbagai kota di Indonesia.

Baca juga: Semarakkan HUT ke-77 RI, Pemkab Nunukan Bagikan Ribuan Lembar Bendera Merah Putih di 21 Kecamatan

Ia yang diwawancarai awak media, Kamis (4/8/2022) siang tadi mengakui, sebelum berjualan, ia mengatur jadwal dan memperhitungkan waktu kapan mulai berjualan atribut bendera Merah Putih.

Apalagi ia juga ternyata memproduksi sendiri bendera yang ia buat dan memiliki perangkat dan alat di kediamannya di Bandung.

Dadang mengungkap untuk proses produksi memakan waktu tiga bulan lamanya sampai bisa memproduksi ribuan pcs bendera Merah Putih, umbul-umbul dan backround.

Baca juga: Jelang HUT RI ke 77, Pedagang Bendera di Tana Tidung Mulai Berjualan, Ramai Pembeli Awal Agustus

Bahan bendera dibeli dari Bandung. Setelah mengulik cerita pria yang akrab disapa Pakde Dadang ini, ternyata ia sudah berjualan di Tarakan sejak tahun 2014 lalu bersama lima kawannya khusus di Kota Tarakan Provinsi Kaltara.

Dan sebagiannya berpencar ada yang masuk ke Sekatak, KTT dan Bunyu untuk berjualan bendera Merah Putih

“Kalau di Tarakan 8 tahun kira-kira. Dan tidak selalu di depan Stadion Datu Adil. Saya berubah-ubah lokasi jualannya. Kalau di Tarakan anggota ada empat orang, satu di Mulawarman,” ujar Dadang membuka ceritanya.

Lapaknya sendiri sudah dibuka pukul 07.00 WITA dan tutup sampai sore hari. Beragam jenis bendera ia jual berbagai ukuran dan harga yang dipatok. Begitu juga background dan umbul-umbul yang memiliki tulisan dan tak memiliki tulisan.

Berbicara spot jualan, di lokasi Stadion Datu Adil yang paling laris salah satunya aku Dadang. Terlebih saat ini sudah memasuki Agustus. Masyarakat pasti mencari pernak pernik untuk kegiatan 17 Agustusan mendatang.

Pakde Dadang, penjual bendera Merah Putih dan pernak pernik 17 Agustus asal Bandung saat melakukan aktivitas berjualan di depan Stadion Datu Adil Kota Tarakan.
Pakde Dadang, penjual bendera Merah Putih dan pernak pernik 17 Agustus asal Bandung saat melakukan aktivitas berjualan di depan Stadion Datu Adil Kota Tarakan. (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

“Ini sudah waktunya mereka mencari. Mereka yang pulang kantor langsung singgah, bahkan pembeli juga banyak dari luar Tarakan cari ke Tarakan seperti dari KTT waktu tahun lalu saya jualan di Mulawarman,” ujarnya.

Sehingga itu menjadi alasan pihaknya mengerahkan tenaga juga ke KTT dan Bunyu. Sejak awal berjualan di Tarakan 2014 lalu, awalnya masih belum begitu dikenal masyarakat.

“Orang tidak respons. Nah nanti pemerintah sudah ada anjuran memasang bendera setiap rumah, jadi mereka banyak mencari,” aku Dadang.

Sejauh ini juga ia mengakui tidak ada perebutan tempat dengan pedangan bendera musiman lainnya. Yang ia khawatirkan hanyalah Satpol PP.

Baca juga: Cerita Safariani, Atlet Panjat Tebing Bulungan Bentangkan Bendera Merah Putih di Jembatan Sei Kayan

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved