Berita Tarakan Terkini
Nekat Sampai Bermalam, Antrean Mobil Truk Kembali Mengular di SPBU Tarakan, Supir Beber Alasannya
Nekat sampai bermalam, antrean mobil truk kembali mengular di sejumlah SPBU di Kota Tarakan, supir beber alasannya.
Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Antrean panjang sejumlah kendaraan mobil dan truk serta bis tampak mengular sejak beberapa sepekan terakhir di sejumlah SPBU Kota Tarakan.
Selain di Mulawarman juga yang paling panjang antreannya di SPBU yang ada di Kelurahan Gunung Lingkas.
Pantauan awak media sejak Selasa (16/8/2022) pagi tadi, antrean sudah dimulai bahkan sampai ke depan Taman Makam Pahlawan dari titik SPBU.
Salah seorang supir truk, sebut saja Iwan mengungkapkan, ia sejak pukul 09.00 WITA sudah ikut mengantre di salah satu SPBU di Kelurahan Gunung Lingkas.
Baca juga: Keseruan Lomba Balap Perahu Nelayan di Tanjung Pasir Tarakan, Momen Ikut Meriahkan HUT ke-77 RI

“Sudah setiap hari, dari hari Jumat kemarin begini juga. Kalau panjang antrean sama saja sejak Jumat kemarin juga begini,” aku Iwan.
Alasan antrean panjang sendiri pihaknya tidak tahu secara pasti.
Dan memang ini baru saja terjadi di Agustus ini.
Pada bulan-bulan sebelumnya tidak pernah terjadi.
“Kalau bulan kemarin normal saja,” cetus Iwan.
Biasanya lanjut Iwan, sekali ke SPBU ia hanya dijatah maksimal bisa membeli solar bersubsidi Rp 250 ribu.
Dan itu berlaku sehari satu kali.
“Ini antre dari jam 9 mulai dari depan Makam Pahlawan samapi jam 11 belum berhasil dapat. Masih di daerah depan Dinasti,” ujarnya.
Ia juga menegaskan, antrean bukan karena ada kenaikan solar bersubsidi.
Harga tetap sama diberlakukan di seluruh SPBU berdasarkan pengalamannya setiap kali mengantre baik di Mulawarman maupun di Gunung Lingkas.
“Kenaikan harga tidak ada, per liter solar yang disubsidi masih Rp 5.150 per liter,” ujar Iwan.
Ia mengakui, truk yang ia bawa biasanya mengangkut barang keluar masuk Pelabuhan Malundung Kota Tarakan.
Sehingga agar bisa beroperasi, harus mengantre selama beberapa hari terakhir.
“Nanti kalau sudah ngisi tidak bisa antre dua kali lagi. Karena dibatasi di sana. Memang antreannya barusan bulan ini bulan kemarin tidak begini,” ujarnya lagi.
Informasi yang ia peroleh sebenarnya tapi belum bisa memastikan kebenarannya, seharusnya truk biasanya banyak mengantre di SPBU Mulawarman.
Namun semua rerata beralih ke Gunung Lingkas karena stok di Gunung Lingkas lebih banyak.
“Kalau di Mulawarman itu 8 ton sekarang informasinya. Ada pengurangan. Makanya cepat selesai habis dari setengah 9 habis sudah. Mereka digilir, gentian SPBU Gunung Lingkas yang 10 ton di sini. Karena di Mulawarman bulan kemarin sudah 10 ton. Ada peralihan jatah mungkin,” bebernya.
Ia mengakui, beberapa rekannya bahkan rela antre sejak pagi bahkan ada yang bermalam. Karena memang untuk di Gunung Lingkas, stok habis di pukul 15.00 WITA biasanya.
Sementara di Mulawarman sejak pagi cepat habis.
Selain itu ia juga menilai, terjadinya antrean panjang karena proses pengisian baru dibuka pukul 09.00 WITA.
“Kalau pagi diisi tidak terkesan antre sampai panjang sampai siang begini. Di sini agak lambat pengisian jam 9 baru mulai pengisian dari pertamina, diisi jadi makanya lambat dan makin kelihatan menumpuk,” urainya.
Sehingga benar saja ada yang sampai nekat bermalam mengambil antrean paling pertama dekat SPBU supaya bisa kedapatan jatah.
Baca juga: Pertamina Tarakan Beri Penjelasan Soal Antrean Panjang, Tegaskan Tidak Ada Kurangi Stok BBM Solar
“Kalau stoknya masih aman saja sebenarnya, tapi kadang lambat masuk. Dulu masuk pagi stok. Jadi bukan pasokan kurang tapi memang dibatasi kalau subsidi kami maksimal beli Rp 250 ribu ,” ucapnya.
Menyinggung pula pendaftaran wajib dilakukan pengendara roda empat terkait penggunaan BBM subsidi, ia mengakui sudah mendaftarkan kendaraannya ke website MyPertamina.
“Sudah kami daftarkan kendaraan kami tapi belum berlaku. Ini untuk yang pakai solar subsidi. Kalau tidak daftar itu susah nanti tidak dapat subsidi, dapatnya yang tidak subsidi. Truk khusus solar saja,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah.