Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 10 KM di Perairan RI-Malaysia, Deddy Sitorus Berharap Ini

Bagi Deddy perbatasan bukan lagi halaman belakang NKRI, melainkan harus menjadi beranda depan NKRI.

Meski dia mengakui bahwa hingga saat ini masyarakat perbatasan masih bergantung dari segi ekonomi dan kebutuhan hidup pada negeri jiran, Malaysia.

Politisi PDI Perjuangan itu menyebut tak sedikit program pemerintah pusat untuk di daerah perbatasan sudah dijalankan.

"Saat Presiden Jokowi menang pada 2014, beliau punya kredo membangun dari pinggiran atau wilayah 3T, tertinggal, terdepan, dan terluar.  Buktinya pembangunan PLBN di Sebatik, Kalbar, dan Papua," tuturnya.

Bahkan beber Deddy sebentar lagi kawasan industri dan Pelabuhan Internasional serta PLTA Sungai Kayan dan PLTA di Sungai Mentarang yang saat ini sedang berproses.

''Itu akan menjadi pendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan. Karena tanpa dorongan ekonomi kita akan terus tertinggal. Sementara di Kaltara sangat penting secara geopolitik maupun geostrategi," ungkapnya.

Menunggu Agenda Presiden Jokowi

Mengenai harapan masyarakat di perbatasan RI-Malaysia agar PLBN Sei Nyamuk segera diresmikan, kata Deddy hal itu sudah disampaikan langsung kepada Dirut PT PP.

Dia berharap akhir tahun ini, PLBN Sei Nyamuk sudah bisa diresmikan oleh Presiden Jokowi.

"Kemarin saya langsung telepon Dirut PT PP yang bangun PLBN ini. Sekarang tinggal tunggu agenda Presiden Jokowi yang nanti dikomunikasikan dengan Menteri PU," imbuhnya.

(*)

Penulis: Febrianus Felis