Pembangunan Tahap Pertama Gedung SMPN 12 Tarakan Dimulai, Anggaran Capai Rp 7,9 Miliar

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Siang tadi di bawah guyuran hujan, peletakan batu pertama pembangunan SMP Negeri 12 Tarakan yang berlokasi di Kelurahan Karang Anyar Pantai resmi dilakukan, Selasa (30/8/2022).

Peletakan batu pertama langsung dilakukan Walikota Tarakan, dr Khairul, M.Kes bersama Kepala Disdik Kota Tarakan dan Kepala SMPN 12 Tarakan.

Dikatakan Walikota Tarakan, d .Khairul, M.Kes, sejarah pembangunan gedung sendiri lanjutnya dimulai tahun 2021 lalu pada saat rapat pelantikan RT di kelurahan.

Baca juga: Tahun 2022 tak Ada Pembangunan Sekolah di Kabupaten Tana Tidung, Ini Alasan Disdikbud

“Dari komite juga hadir dan saya ditarik ke sebelah, karena kelurahan ada di depan sekolah, saya dilihatkan ketua komite gedung ini dibangun terpisah dari DAK. DAK ini sebenarnya bunyinya rehabilitas bukan pembangunan baru,” urainya.

Ia melanjutkan, setiap tahun mendapat alokasi sejak di gedung lama tahun 2020-2021, meski sedikit.

“Ketua komite sampaikan kalau begitu nanti habis lahannya. Padahal sementara usia anak sekolah yang mau masuk SMP khususnya di Karang Anyar Pantai setiap tahun bertambah terus,” ujarnya.

Baca juga: Anggota Komisi III DPRD Kaltara Tinjau Dampak Banjir di Desa Long Pada, Pembangunan Sekolah Dibahas

Ia akhirnya menginstruksikan PU segera melakukan pengukuran luasa lahan di lokasi saat itu.

“Laporan terakhir katanya masih kurang juga tanah dari gambar itu. Gambar foto tanahnya kurang sesuai dengan informasi awal. Jadi saat dirancang ditanya konsultannya apakah sampai selesai dan saya katakana sampai selesai. Hampir tidak ada yang presisi hitungan itu,” urainya.

Kemudian setelah didesain gambar tahun 2021 lalu, setelah selesai gambar kemudian dilakukan paparan ulang. Saat itu, lantai paling atas belum selesai pengerjaannya.

“Struktur sudah jadi, lantai 3 sekat dinding ruang kelas, belum selesai. Terlanjur karena uangnya sudah masuk dalam postingan dan tidak mungkin diubah lagi,” urainya.

Akhirnya dikerjakan fisiknya dan jika ada kekuragan anggaran, dianggarkan di tahun depannya. Namun laporan terakhir, kekurangan anggaran justru semakin bertambah banyak. Alasannya karena kenaikan bahan bangunan dan saat ini BBM naik semua ikut naik.

“Laporan terakhir dapat satu lantai, tapi struktur sudah jadi. Jadi saya minta perhatian untuk Dinas Pendidikan tolong dianggarkan di 2022 tapi tidak bisa multiyear karena masa jabatan kami sudah selesai 2023. Anggaran kekurangannya harus dimasukkan di 2023 dan saya minta Oktober 2023 harus sudah selesai semua pekerjaan ini,” jelasnya.

Baca juga: SMAN 12 Long Pada Malinau Rusak Akibat Banjir, Warga Siap Hibahkan Lahan untuk Pembangunan Sekolah

Ia tegas meminta Disdik dan kontraktor rekanan memperhatikan proyek tersebut jika perlu setiap hari. Apalagi kontrak sampai akhir tahun.

“Jangan anggap masih ada waktu padahal sudah mau dipakai gedungnya. Mudah-mudahan bisa digunakan saat PPDB tahun depan dibuka sudah jadi satu lantai. Karena kita janji kemarin yang bertebaran di mana-mana itu, nanti tahun depan kelas atasnya bisa dipindah ke sini kalau sudah jadi,” urainya.

Ia melanjutkan, pembangunan SMPN 12 ini rencananya akan dibangun 3 lantai dengan jumlah 9 kelas tiap lantai sehingga jika ditotalkan terdapat 27 ruang nantinya yang akan dikerjakan.