Berita Bulungan Terkini
Masyarakat Bulungan Menolak Kenaikan BBM Subsidi, Antrean di SPBU Jalan Sengkawit Masih Mengular
Masyarakat Bulungan menolak kenaikan BBM subsidi, antrean di SPBU Jalan Sengkawit masih mengular, sopir mengeluh sulitnya mendapatkan BBM jenis solar.
Penulis: - | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar dan Pertalite semakin mencuat bahkan hal ini pun menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Salah seorang sopir truk di Tanjung Selor Toni kala ditemui SPBU Sengkawit mengaku keberatan jika pemerintah menaikan harga BBM subsidi apalagi Ia sering antar barang antar kecamatan di Bulungan.
“Kenaikan BBM subsidi ini bisa makin berdampak terhadap kebutuhan ekonomi karena pendapatan kami tidak menentu,” ujarnya Sabtu (3/9/2022).
Apalagi selama ini, menurut Toni para sopir truk di Tanjung Selor sulit untuk mendapatkan BBM, bahkan, untuk mendapatnya harus antre berjam-jam untuk mendapatkan minyak.
Baca juga: Warga Keluhkan Isi Elpiji 3 Kilogram tak Penuh, Disperindagkop Bulungan: Kami Sarankan Beli di Agen
“Mengantre berjam-jam pun belum tentu dapat minyak. Karena saya pernah mengantre berjam-jam. Begitu dekat SPBU BBM habis,” ungkapnya.
Karena itu, pria yang sudah 10 tahun menjadi sopir truk ini berharap agar pemerintah mengevaluasi kembali kebijakan kenaikan BBM subsidi tersebut.
“Kasihan kami masyarakat menengah ke bawah ini kalau BBM subsidi naik," ujarnya.
Selain itu, Toni minta penegak hukum juga diharapkan memperketat pengawasan di SPBU.
Sebab, masih banyak kalangan menengah ke atas yang menggunakan BBM subsidi.
Sementara itu, sopir gas LPG 3Kg lintas provinsi Aris mengakui sangat sulit dapat BBM jenis solar.
"Karena harus rebutan sama sopir truk ini, padahal pemerintah sudah audiensi ke SPBU supaya truk kami dapat fasilitas diutamakan terlebih dahulu," ucapnya.
Kata Aris, truk yang digunakannya antar LPG 3Kg ke pangkalan di Bulungan satu kali pengisian Rp 800 ribu.
"Itu isi BBM jenis Solar PP Samarinda Bulungan Rp 800 ribu, dan ini dari tadi pagi saya mengantre belum dapat juga kebagian mengisi," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Bulungan Murtina juga menambahkan banyak pengemudi kendaraan antar berbagai kebutuhan pokok lintas daerah ke Tanjung Selor sangat sulit mendapat BBM Subsidi Solar.
"Ada banyak laporan ke saya kendaraan yang muat sembako, lpg, ke Tanjung Selor dan mau berangkat keluar kota lagi
sekarang itu sangat susah dapat solar di SPBU Bulungan dan baru bisa dapat solar itu setelah bermalam sampai 2 hingga 3 hari baru dapat solar penuh," ucapnya.
Tak hanya itu, Murtina mengatakan beberapa hari ke depan berharap para pengemudi truk antri solar bisa teratasi pada setiap SPBU di Bulungan.
Baca juga: Senin 5 September 2022, JPU Kejari Bulungan Bacakan Tuntutan Terdakwa Ilegal Mining Briptu Hasbudi
"Mudah-mudahan ya antrian solar tidak membuat mobil pengangkut sembako tidak terlalu lama antri di spbu, karena selama ini dibatasi pengisian mobil truck k!kalo tidak salah hanya Rp 500 ribu atau Rp 600 ribu tapi mudah-mudahan ke depannya khusus untuk mobil truck sembako bisa di fasilitasi," ungkapnya
Terpisah, Area Manager Communication & CSR Regional Kalimantan Susanto August Satria saat dikonfirmasi membenarkan bahwa adanya kenaikan BBM Subsidi Pertalite dan Solar.
"Selain itu BBM non subsidi jenis Pertamax mengalami kenaikan harga, tetapi secara resmi nanti akan disampaikan dalam konferensi pers," ucapnya
Penulis: Georgie