Berita Kaltara Terkini

Harga BBM Bersubsidi Naik, BPS Kaltara Prediksi Dampak Perekonomiannya hingga Desember 2022

Dampak perekonomian masyarakat sejak terjadinya kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah pusat, sangat begitu terasa dari semua sektor.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI
Plt Kepala BPS Kaltara, Slamet Romelan 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pemerintah pusat memutuskan untuk menaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9/2022).

Keputusan itu diambil setelah anggaran untuk subisidi energi membengkak.

Harga BBM naik, jenis pertalite menjadi Rp10.000 per liter, solar subsidi Rp6.800 per liter dan pertamax Rp14.500 per liter.

Baca juga: Stok Solar Pengaruhi Suplai Elpiji Bersubsidi, Agen di Malinau Kaltara Minta Kebijakan Prioritas BBM

Kenaikan harga BBM ini berdampak pada banyak sektor perekonomian, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, dampak kenaikan BBM seperti halnya inflasi, baru akan tercatat pada bulan Oktober mendatang.

"Kenaikan BBM inikan pada awal September," kata Plt Kepala BPS Kaltara, Slamet Romelan, Senin (12/9/2022).

Baca juga: Harga BBM Naik dan Antrean Solar Panjang, Pedagang Tingkat Agen Minta Difasilitasi Pemprov Kaltara

"Mudah-mudahan mulai tertangkap di bulan depan, kita akan cek di bulan Oktober seberapa besar," ungkapnya.

Slamet mengatakan, besar kemungkinan dampak kenaikan harga BBM tak hanya di bulan Oktober saja.

Antrean kendaraan untuk mengisis BBM di SPBU Tanjung Selor Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Antrean kendaraan saat mengisi BBM di SPBU di Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara, Minggu (4/9/2022) pasca kenaikan harga BBM bersubsidi.  (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

Namun juga dapat tercatat hingga akhir tahun nanti, mengingat besarnya dampak dari kenaikan harga BBM.

"Tapi tidak menutup kemungkinan, masih akan berdampak di Oktober, November, Desember karena kenaikan BBM, multiplier effectnya luar biasa," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Mensesak Pemkab Malinau Transparansi Data Penyaluran BBM Bersubsidi

"Semua sektor hampir terdampak mulai dari pertanian hingga perikanan," sambungnya.

Lebih jauh ia mengatakan, pendataan untuk mengetahui angka inflasi bulan September telah berjalan, di mana hasilnya baru dapat diketahui awal bulan depan.

"Inflasi itu didata tiap bulan, tapi mungkin akan mulai tertangkap di rilis 1 Oktober nanti," tuturnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(*)

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved