Berita Nunukan Terkini
Banjir Bandang di Krayan Berimbas pada Ekonomi Masyarakat Selama Satu Tahun, Penjelasan BPBD Nunukan
Banjir bandang di Krayan membuat lahan persawahan masyarakat setempat seluas 30,36 hektar menjadi rusak.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Banjir bandang di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan berimbas kepada ekonomi masyarakat selama satu tahun.
Berdasarkan hasil analisa tim kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, masyarakat setempat melakukan penanaman padi hanya satu tahun sekali.
Kepala Pelaksana BPBD Nunukan, Arief Budiman mengatakan masyarakat di dataran tinggi Krayan menjual produksi padi mereka dan hasil penjualan tersebut digunakan untuk kebutuhan keluarga selama satu tahun.
"Produksi padi masyarakat Krayan merupakan penghasilan utama untuk keluarga.
Jadi ketika usaha pertanian mereka terdampak banjir dan terjadi gagal panen, maka secara langsung berdampak pada ekonomi masyarakat selama satu tahun," kata Arief Budiman kepada TribunKaltara.com, Minggu (25/09/2022), pukul 13.00 Wita.
Menurutnya, meski ada sebagian masyarakat yang lahannya masih dapat berproduksi, namun hasil produksi tersebut tidak mencukupi kebutuhan selama satu tahun.
"Kasian masyarakat yang tidak memiliki sumber pendapatan lain.
Akan berdampak sekali pada kehidupan ekonominya," ucapnya.
Selain lahan sawah yang rusak akibat banjir bandang, jaringan air bersih juga terputus.
Terputusnya jaringan air bersih di lokasi Desa Terang Baru berdampak kepada 7 desa lainnya diantaranya:
- Desa Long Matung
- Desa Long Rupan
- Desa Liang Biadung
- Desa Wa’Laya
- Desa Pa’Matung
- Desa Pa’Terutun
- Desa Pa’Putuk
Arief prediksi untuk beberapa hari ke depan apabila curah hujan tinggi masih menguyur wilayah Krayan, diperkirakan akan ada bencana banjir susulan yang bisa menambah kerusakan lahan pertanian masyarakat setempat.
"Kami sarankan perlu perbaikan lahan dan pematangan sawah yang terdampak banjir bandang agar
dapat dikelola atau ditanami pada musim tanam berikutnya," ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan kepada pemerintah daerah untuk memperbaiki jaringan air bersih yang terputus akibat banjir bandang.
"Krayan perlu bantuan dan perhatian khusus pada tahun ini, karena sumber ekonomi mereka rusak," tutur Arief.

Baca juga: 30,36 Hektar Sawah Petani di Krayan Nunukan Gagal Panen Gegara Banjir Bandang, Segera Dapat Bantuan
Hanya Bisa Pasrah
Markus seorang warga Desa Wa’Laya di Krayan memiliki 3 hektar lahan sawah yang rusak akibat tertimbun material pasir, bebatuan, dan batang kayu saat banjir bandang.
"Pematang sawah saya hanyut. Padinya itu sudah mulai menguning.
Dua bulan lagi bisa panen sebenarnya. Tapi ya beginilah namanya musibah, hanya bisa pasrah saja," ungkap Markus.
Markus beberkan sekali panen padi di sawah miliknya bisa mencapai 2-3 ton beras.
Selama ini hasil panen padi Markus, sebagian ia gunakan untuk dikonsumsi keluarga dan sebagian lagi ia jual ke Serawak, Malaysia.
"Konsumsi keluarga 1 ton, lebihnya saya jual ke Serawak, Malaysia.
Di Serawak itu hitungannya per gantang tapi kalau di Indonesia 1 gantang sama dengan 14 mok (kaleng susu bekas).
Harganya 1 gantang RM25 Ringgit," imbuhnya.
Selain dijual, Markus beberkan terkadang ia juga melakukan barter antara beras yang ia miliki dengan sembako dari Serawak.
"Kadang juga tidak barter, jadi begitu laku saya langsung beli sembako untuk dibawa kembali ke Krayan.
Kadang juga saya kirim ke anak dan cucu saya di Nunukan.
Biaya angkut barang dari Krayan-Nunukan pakai pesawat per kilo Rp20.000," ujar Markus yang berprofesi sebagai guru di SMAN 1 Krayan.
Ia berharap kepada pemerintah daerah agar membantu masyarakat Krayan yang sawahnya saat ini rusak akibat banjir bandang.
"Kalau mau perbaikan lahan sawah yang rusak berat, butuh biaya banyak.
Kami harap pemerintah daerah memberikan perhatian khusus terutama kepada masyarakat yang bergantung hidup hanya dari menanam padi," harap Markus.
Diketahui, banjir bandang yang terjadi pada Senin (12/09) di Krayan, Kabupaten Nunukan membuat lahan persawahan masyarakat setempat seluas 30,36 hektar menjadi rusak.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
Join Grup Telegram Tribun Kaltara untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltaracomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com
Follow Twitter TribunKaltara.com
Follow Instagram tribun_kaltara
TikTok officialtribunkaltara
Follow Helo TribunKaltara.com
Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official