Berita Tana Tidung Terkini
Percepatan Penurunan Angka Stunting, Hal Ini yang Dilakukan Disdikbud Tana Tidung
Disdikbud Tana Tidung menindaklanjut dari arahan Bupati Tana Tidung, terkait percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tana Tidung.
Penulis: Rismayanti | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tana Tidung upayakan seluruh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Tana Tidung terapkan program pengembangan anak usia dini holistik-intgratif.
Plt Kepala Disdikbud Tana Tidung, Irdiansyah mengatakan, hal ini merupakan tindaklanjut dari arahan Bupati Tana Tidung, terkait percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tana Tidung.
"Kalau di sini (KTT) baru dua PAUD yang menerapkan. Makanya, kita upayakan semua menerapkan program ini," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: PKK Kabupaten Tana Tidung Target Prevalensi Stunting 2024 Jadi 5 Persen, Fokus di Kecamatan Betayau
Dia mengatakan, program pengembangan anak usia dini holistik-integratif merupakan salah satu indikator percepatan penurunan stunting di bidang pendidikan.
Hal ini berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dan Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013.
Merujuk regulasi tersebut, dia mengatakan, program pengembangan anak usia dini holistig-integratif ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam.
Baca juga: Bupati Ibrahim Ali Minta Percepatan Penurunan Angka Stunting di Tana Tidung, Begini Alasannya
Selain itu juga, saling terkait secara stimulan, sistematis, dan terintegrasi.
"Kebutuhan esensial anak ini kan meliputi kesehatan dan gizi, pendidikan, pengasuhan, kesejahteraan, dan perlindungan," sebutnya.

Dengan terpenuhinya kebutuhan esensial tersebut, diharapkan anak tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Menurutnya, anak-anak inilah yang kelak menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Baca juga: Oktober Dijadwalkan Tahap Keempat Pencairan PKH di Tarakan, Bantuan Ini Bisa Atasi Masalah Stunting
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka dibutuhkan peran serta berbagai pihak.
Mulai satuan PAUD, organisasi perangkat daerah atau OPD pada berbagai bidang layanan, hingga Bunda PAUD.
"Nah, Bunda PAUD ini sebagai figur utamanya dalam peningkatan akses PAUD berkualitas melalui layanan holistik-integratif," katanya.
(*)
Penulis: Risnawati