Berita Nunukan Terkini
Pasang Tanda Batas Budidaya Rumput Laut di Perairan Nunukan, Fondasi Masuk Jalur Pelayaran Dicabut
Esok DKP Provinsi Kaltara mulai pasang tanda batas budidaya rumput laut di perairan Nunukan, fondasi masuk jalur pelayaran dicabut.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Esok Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kaltara mulai pasang tanda batas (Bouy) budidaya rumput laut di Perairan Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan.
Kepala DKP Provinsi Kaltara, Rukhi Syayahdin mengatakan pemasangan tanda batas budidaya rumput laut perlu disegerakan agar fondasi rumput laut tidak masuk hingga ke jalur pelayaran kapal.
Hal itu kata Rukhi Syayahdin bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan kapal lantaran menabrak fondasi budidaya rumput laut.
"Pemasangan tanda batas kami lakukan di Perairan Mamolo dulu karena anggaran terbatas. Harusnya kan ada juga pemasangan di Tinabasan dan Sei Ular. Tapi akan lakukan secara bertahap," kata Rukhi kepada TribunKaltara.com, Senin (03/10/2022), sore.

Rukhi menuturkan pemasangan tanda batas tersebut akan dilakukan esok pagi pukul 07.00 Wita di Perairan Mamolo.
Dia meminta kepada pembudidaya rumput laut di Nunukan untuk menjaga tanda batas yang telah dipasang.
Termasuk tidak lagi membangun fondasi rumput laut melewati batas yang telah ditetapkan.
"Mamolo dijadikan indikator sukses atau tidaknya pemasangan tanda batas itu. Agar di dua perairan lainnya juga dipasang tanda batas yang sama. Maka harus dijaga dan patuhi tanda batas itu," ucapnya.
Rukhi juga menyinggung soal keterbatasan anggaran untuk DKP Provinsi, sehingga tidak bisa maksimal melakukan peningkatan produktivitas perikanan.
"Saya minta ada penambahan anggaran untuk perikanan. Minimal 2 persen dari APBD provinsi untuk meningkatkan produktivitas perikanan sehingga PAD juga meningkat," ujarnya.
Pemasangan Tanda Batas di 57 Titik
Ditambahkan oleh Sub Koordinator Pengawasan, Dinas DKP Provinsi, Aziz bahwa pemasangan tanda batas budidaya rumput laut di Perairan Mamolo esok ada di 57 titik.
Jarak antar titik tanda batas mulai 350-500 meter.
"Sebenarnya lebih padat lagi tanda batasnya lebih bagus tapi anggaran kita untuk siapkan itu terbatas. Tapi kalau Perairan Mamolo itu padat rumput laut, sehingga jarak pandang untuk melihat fondasi masih bisa," tutur Aziz.
Aziz menegaskan fondasi budidaya rumput laut yang masuk hingga ke jalur pelayaran kapal akan dicabut.