Berita Tarakan Terkini

Bocah 8 Tahun Meninggal dalam Kebakaran di Tarakan, Penjelasan Lurah Kampung Empat soal Penyebab

Seorang bocah delapan tahun di Tarakan jadi korban kebakaran di Kampung Empat dini hari tadi.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Amiruddin
DOKUMENTASI PMK TARAKAN
Korban meninggal dunia akibat kebakaran di Tarakan saat dibawa ke rumah sakit untuk proses autopsi. 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Pihak Kelurahan Kampung Empat yang dikonfirmasi awak media, Minggu (16/10/2022) membenarkan musibah kebakaran yang memakan satu korban masih berusia 8 tahun di RT 11 Kelurahan Kampung Empat dini hari tadi.

Dikatakan Lurah Kampung Empat, Nenny Fitriati, informasi yang dihimpun dari keluarga korban, penyebab pasti kebakaran dan api muncul belum diketahui dari mana.

“Karena orangtuanya sendiri juga tidak mengetahui saat itu.

Karena api sudah muncul, baru ada yang keluar dari kamar teriak anak-anak dalam kamar, dan mau nolong, api sudah besar,” beber Nenny Fitriati,Minggu (16/10/2022).

Kemudian lanjut Nenny, saat ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Korban meninggal adalah anak-anak berusia 8 tahun kelas dua SD.

“Belum diketahui, apakah korban dalam kondisi tertidur karena orangtuanya saat kejadian sudah tertidur.

Informasinya ibunya sudah tidur, anak yang jadi korban tidur dengan sepupunya,” urai perempuan yang sudah dua tahun menjabat sebagai Lurah Kampung Empat Kota Tarakan.

Proses evakuasi oleh personel PMK di lokasi kejadian RT 11 Kelurahan Kampung Empat Kota Tarakan, Minggu (16/10/2022).
Proses evakuasi oleh personel PMK di lokasi kejadian RT 11 Kelurahan Kampung Empat Kota Tarakan, Minggu (16/10/2022). (DOKUMENTASI TIM PMK TARAKAN)

Baca juga: Kebakaran Hanguskan Satu Rumah di Tarakan, Seorang Bocah 8 Tahun Meninggal, Satu Orang Luka Bakar

Sehingga apa yang terjadi dalam kamar, orangtua tidak tahu.

Kemudian posisi korban saat api membesar berada dalam kamar.

“Karena di kamar ada buku, barang mudah terbakar, kemungkinan api cepat membesar.

Penyebab konslet atau apa itu belum tahu pasti, kurang tahu pasti karena masih dalam penyelidikan, kita tidak tahu penyebab pasti,” bebernya.

Di dalam rumah saat kejadian ada sekitar lima orang saat itu, korban adalah anak kelima.

“Anak korban ada lima, dua orang mondok, jadi di dalam rumah saat itu ada ayahnya, ibunya.

Malam itu korban sama sepupunya dua orang dalam kamar, kalau jumlah kamar saya belum pasti malam tadi lihat karena sudah police line, kondisi gelap lamu sudah dipadamkan,” beber perempuan yang pernah menjabat sebagai Lurah Pamusian ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved