Opini
IKN Nusantara Nggak Bakal Sepi, tapi Ramai Nan Bersahaja (Tanggapan Atas Pernyataan Ridwan Kamil)
Dugaan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kurang tepat, karena tentunya penduduk IKN bukan hanya PNS,tetapi juga non government population sudah ada.
Oleh: Dr Isradi Zainal
Rektor Uniba, Sekjen Forum Rektor PII, Direktur Indeks Survei Indonesia (Insurin)
TRIBUNKALTARA.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di depan forum di President University, Jumat (21/10/2022) mengkritisi pembangunan ibu kota negara atau IKN Nusantara di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dalam pernyataannya, Kang Emil – sapaan Ridwan Kamil, IKN Nusantara berpotensi sepi jika yang dipindahkan hanya PNS.
Menurut Kang Emil, IKN is a long term (project), sebuah PR besar. Karena gimana attract populasi pindah ke sana, it is a challenge.
“Jadi yang akan Bapak/Ibu lihat 10 tahun ke depan hanya populasi PNS saja, being a city, menjadi kota tidak bisa, harus ada non government populationnya".
Baca juga: Songsong IKN Nusantara, Pemuda Kaltim Bergerak Bersama
Pernyataan tersebut lalu diolah bahwa seakan-akan Kang Emil bilang IKN bakal sepi, padahal jika mendalami apa yang disampaikan Kang Emil bukanlah demikian.
Ada ada saja asumsi orang.
Meski demikian, apa yang disampaikan Kang Emil patut dijadikan perhatian atau concern.
Hanya saja dugaan Gubernur Jawa Barat ini kurang tepat, karena tentunya penduduk IKN bukan hanya PNS.
Tetapi juga non government population sudah ada disana sejak lama, malah saat ini kecendrungan warga masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di sana sangat besar.
Kalau saja tidak ada pembatasan ke pemilikan tanah, mungkin di sana sudah banyak masyarakat umum yang investasi.
Pernyataan Kang Emil jangan disalah artikan bahwa IKN akan sepi.

Hal ini karena Kang Emil menyatakan bahwa jika seandainya IKN hanya dihuni PNS, padahal kenyataannya tidaklah demikian.