Opini
Pentingnya Soliditas di Tengah Tekanan Global
Seperti sedang berselancar. Ekonomi akan terus bergerak menyusuri ruang dan waktu diantara deburan ombak. Ombak adalah siklus ekonomi yang berulang.
Amerika hanya tumbuh (2,3 persen), Eropa (2,1 persen), Jepang (1,7 persen).
Tiongkok pertumbuhannya juga lebih kecil hanya sebesar 3,4 persen. Padahal 2021 masih tumbuh 8,1 persen.
Meskipun Bank Indonesia memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 hanya 4,3 persen.
Namun IMF memprediksi negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand, Vietnam) tahun 2022 bisa tumbuh sebesar 5,3 persen. Proyeksi mana yang terbukti?.
Soliditas: Antar-sektor
Beberapa waktu yang lalu kita masih ingat gonjang-ganjing harga minyak goreng. Ketidaksolidan aktifitas hulu (baca sub-sektor perkebunan) dengan hilir (sektor industri) mengakibatkan kebijakan tidak efektif.
Harga buah tandan segar di tekan, namun harga jual minyak tidak juga turun.
Baca juga: Ancaman Resesi, Ini Tips Kelola Keuangan Agar Bisa Bertahan di Tengah Kondisi Ekonomi Tak Menentu
Sejak Januari 2021 hingga Mei 2022 harga terus meningkat. Mulai Juli terus menurun.
Harga minyak kemasan pada Juni 2022 masih RP 22.300/liter. Sebulan berikutnya menjadi 21.600/liter. Untuk jenis curah Maret 2022 masih 17.300 dan Juli 2022 sudah 15.000/liter.
Keterkaitan berikutnya adalah antara sektor riil dengan keuangan. Kedua sektor sangat tergantung pada penetapan kebijakan “tingkat bunga”.
Meskipun sempat menjadi kekawatiran, kebijakan peningkatan BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 4,75 persen pada Oktober 2022, ternyata kebijakan itu tidak berpengaruh berpengaruh negatif pada penyerapan kredit.
Bahkan sampai September 2022 kredit justru tumbuh sebesar 11 persen.
Penetapan kebijakan yang tepat akan menjaga soliditas antar-sektor, sehingga mampu menciptakan stabilitas.
Berdasarkan penjelasan tersebut soliditas sektor perkebunan dengan industri minyak, mampu menciptakan harga minyak yang lebih rasional.
Demikian juga soliditas antara sektor riil dengan sektor keuangan mampu menciptakan dinamika hubungan yang saling menguatkan.