Opini
Pentingnya Soliditas di Tengah Tekanan Global
Seperti sedang berselancar. Ekonomi akan terus bergerak menyusuri ruang dan waktu diantara deburan ombak. Ombak adalah siklus ekonomi yang berulang.
Dapatlah dinyatakan bahwa, soliditas antar-sektor akan meminimalisir potensi “spekulatif” yang tidak pro stabilitas, serta menjauhkan target pertumbuhan.
Antar-aktor
Kondisi domestik tetap terjaga akan meminimalisir tekanan global. Optimisme semua pihak (Pemerintah, pengusaha dan masyarakat) akan melahirkan ekspektasi positif.
Hal itu setidaknya tergambar oleh Indeks pembelian barang tahan lama oleh konsumen sebesar 102,48. Bahkan trendnya terus meningkat sejak Juni 2020.
Artinya konsumen akan tetap belanja dengan wajar dan justru meningkat. Pengusaha akan terus berproduksi dan menambah kapasitas.
Baca juga: Krisis Energi Global Pengaruhi Penerimaan Royalti Batubara, Pendapatan APBDP Malinau 2022 Naik
Kondisi itu tergambar penyerapan kredit yang meningkat. Bahkan perbankan merevisi Rencana Bisnis Bank (RBB) awalnya 9,44 menjadi 11,63.
Kita juga terbiasa, menjelang akhir tahun realisasibelanja pemerintah kan meningkat.
Geliat sektor riil yang direspon oleh kucuran kredit perbankan akan menggerakan sektor riil dan keuangan.
Naiknya realisasi belanja pemerintah akan semakin mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi di banding kuartal sebelumnya.
Antar-wilayah
Kerjasama antar-wilayah menentukan stabilitas ekonomi. Betapa tidak, hubungan fungsional antar-wilayah melahirkan saling-ketergantungan.
Terutama untuk mencukupi kebutuhan daerahnya masing-masing.
Baca juga: Bersama-sama Bank Indonesia, DPRD Kaltara Dorong Ekonomi Hijau, Minta Aksi Nyata Pemerintah
Soliditas antar-wilayah akan saling menguntungkan. Daerah yang produksinya surplus membutuhkan pasar untuk meningkatkan nilai tambah.
Sementara yang kekurangan akan mengimpor. Hal itu menjadi upaya menekan potensi kenaikan harga dan inflas.
Oleh karena itu, mutlak dilakukan koordinasi antar-wilayah agar potensi inflasi di setiap daerah bisa diminimalisir melalui perencanaan produksi, distribusi akan sesuai dengan besarnya konsumsi di masing-masing wilayah.
Akhirnya soliditas antar-wilayah akan menciptakan stabilitas ekonomi yang pro pertumbuhan dan kesejahteraan yang lebih berkelanjutan. (*)