Berita Bulungan Terkini

Inflasi Tahunan Tanjung Selor Tertinggi di Indonesia, Bupati Bulungan Syarwani Ungkap Penyebab

Bupati Bulungan Syarwani mengungkapkan sejumlah faktor tingginya angka inflasi di ibu kota Kaltara.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Amiruddin
TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Ilustrasi stok beras di Gudang Bulog Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Angka inflasi tahunan periode Oktober 2022 di Kota Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara atau Kaltara menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Catatan BPS Kaltara menunjukan angka inflasi year on year bulan Oktober 2022 mencapai 9,11 persen YoY, angka itu lebih tinggi dibandingkan kota lain seperti Kotabaru 8,64 persen dan Kota Sintang dengan 8,63 persen.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Bulungan Syarwani mengungkapkan sejumlah faktor tingginya angka inflasi di ibu kota Kaltara.

Menurutnya perbaikan jalan nasional di Jalan Poros Berau-Bulungan menjadi salah satu penyebab lambatnya pasokan bahan pokok dan juga distribusi BBM.

"Untuk BBM pasokan selama ini kan darat, kalau kita lihat kondisi jalan mengalami perbaikan, jadi ada keterlambatan pasokan," kata Bupati Bulungan, Syarwani, Minggu (6/11/2022).

"Kita harap perbaikan itu bisa selesai, kita juga sudah koordinasikan itu dengan pihak Balai Jalan," kata dia.


Bupati Bulungan Syarwani
(TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)
Bupati Bulungan Syarwani (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI) (TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI)

Baca juga: Angka Inflasi Tahunan Tanjung Selor Tinggi, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang Singgung Jalan Rusak

Terkait kenaikan harga beras, Syarwani mengakui sejumlah jenis beras yang diperjuabelikan di Tanjung Selor didatangkan dari luar daerah.

Atas dasar itu dan ditambah dengan terhambatnya pasokan bahan pokok lewat jalur darat menyebabkan harga beras terkerek naik.

Menurutnya jalur distribusi lewat laut belum sepenuhnya bisa diharapkan untuk menurunkan harga.

"Untuk beras yang harganya naik memang yang harga premium, tapi kan tidak semua warga itu konsumsi beras premium, karena ada juga beras medium.

Meskipun memang dua jenis beras itu banyak juga didatangkan dari luar," ucapnya.

"Kalau untuk kapal satu bulan sekali baru ada kapal, karena kapal itu bongkarnya di Malinau dulu lalu Tana Tidung baru di Bulungan jadi memang agak lama," jelasnya.

Meski begitu, Syarwani memastikan ketersediaan atau stok barang seperti beras masih mencukupi.

Lebih jauh pihaknya mengungkapakan akan lebih banyak menggelar pasar murah sebagai upaya penurunan harga.

"Tapi kita pastikan untuk stok dan ketersediaan barang tetap ada.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved