Berita Bulungan Terkini
Bayi Bulungan Meninggal di Makassar karena Gagal Ginjal Akut, Orangtua Utang buat Pulangkan Jenazah
Bayi berusia 4 tahun asal Bulungan, Kalimantan Utara meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Makassar karena gagal ginjal akut.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Sumarsono
Lebih lanjut, Daning mengungkapkan kisahnya saat mendampingi anaknya yang terbaring sakit.
Sebelum dinyatakan mengidap gagal ginjal akut, bayi usia 4 bulan itu sebelumnya sempat mengalami demam, dehidrasi hingga BAB yang cair.
Ia menyampaikan, GA sempat mengonsumsi obat sirup cair agar demam turun, dia mengakui GA hanya sekali mengonsumsi obat sirup, tetapi kondisi anaknya semakin menurun.
Karena itu Daning melarikan GA ke RSUD Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor.
Namun karena kondisinya semakin menurun akhirnya GA dirujuk ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar.
Menurut Daning, sejak dirawat di Makassar kondisi buah hatinya tak kunjung membaik.
Baca juga: Biaya Kargo Rp 23 Juta, Orangtua Balita yang Meninggal Gagal Ginjal Akut Bingung, Utang Sana-sini
"Dari awal berangkat kondisinya semakin menurun tidak membaik. Semakin lama semakin menurun, perawatannya diinfus-infus begitu injeksi," kata Daning Angga.
Setelah 12 hari dirawat di Makassar, Daning Angga harus menghadapi kenyataan pahit, sang anak dinyatakan meninggal dunia.
Saat hendak berangkat ke Makassar, Daning mengatakan tak ada pihak Dinkes Bulungan yang menghubungi dirinya untuk membantu.
Ia mengatakan bantuan saat berangkat ke Makassar diberikan oleh pihak Bagian Kesra Pemkab Bulungan dan juga dari Baznas.
"Dinkes Bulungan itu dari awal anak saya sakit belum ada hubungi saya sama sekali. Waktu itu saya ke Baznas untuk minta bantuan saat berangkat," ujarnya.
Daning berharap pemerintah dapat membantunya, sebab biaya pengiriman jenazah buah hatinya membutuhkan dana yang tak sedikit.
Total uang sebesar Rp 23 juta harus ia keluarkan agar pengiriman jenazah sang anak dari Makassar ke Kaltara lancar.
"Saya minta diringankan berapapun yang dikasih saya terima, biar saya bisa ringan," harapnya.
Menurut Daning, dirinya sudah menghubungi pihak Dinkes Bulungan agar dapat dibantu terkait biaya pengiriman jenazah. Bantuan itu pun ia harap dapat segera ia terima.