Berita Nunukan Terkini

Mendekati Pemilu 2024, Ketua KKSU Nunukan Harap Kepala Daerah Selanjutnya Peka Kebutuhan Masyarakat

Mendekati Pemilu 2024, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara atau KKSU Nunukan harap kepala daerah selanjutnya peka terhadap kebutuhan masyarakat.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / FEBRIANUS FELIS
Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (KKSU) Kabupaten Nunukan, Abdullah 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Tahapan Pemilu Serentak 2024 sementara bergulir, sejumlah harapan masyarakat di daerah mulai di sampaikan ke publik.

Seperti yang disampaikan oleh Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Utara (KKSU) Kabupaten Nunukan, Abdullah.

Ia menaruh harapan besar terhadap kepala daerah selanjutnya agar lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat.

"Seorang pemimpin tidak boleh membeda-bedakan. Siapa yang telah memilihnya di bilik suara dan siapa yang tidak memilihnya. Begitu jabat sebagai kepala daerah semua adalah masyarakatnya," kata Abdullah kepada TribunKaltara.com, Sabtu (12/11/2022), sore.

Baca juga: Torang Semua Basudara Jadi Tema HUT ke-30 KKSU Nunukan, Abdullah: Semoga Tetap Kompak di Perantauan

Abdullah menyinggung soal lampu penerangan jalan sepanjang Jalan Sei Fatimah hingga Desa Binusan yang sudah lama tidak berfungsi. Sehingga malam hari daerah tersebut sangat gelap gulita.

"Kalau malam sepanjang jalan menuju RSUD Nunukan dan terus ke Desa Binusan itu gelap gulita. Harusnya ada perhatian dari pemerintah daerah. Itukan ada pajaknya, kemana semua itu," ucapnya.

Abdullah beberkan daerah menuju RSUD Nunukan kerap kali terjadi kecelakaan. Bahkan beberapa kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat malam hari.

"Daerah menuju RSUD Nunukan itu rawan kecelakaan. Kenapa dicuekin. Padahal yang lewat jalan itu pegawai RSUD bahkan pejabat. Orang yang beraktivitas malam hari jadi was-was," ujarnya.

Lanjut Abdullah,"Kami harap kepala daerah selanjutnya lebih peka dengan kebutuhan masyarakat," tambahnya.

90 Persen Lampu Penerangan Jalan Tidak Berfungsi

Informasi yang dihimpun dari Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan, 90 persen lampu penerangan jalan umum (PJU) tidak berfungsi alias rusak sejak tahun 2015 lalu.

Hal itu berpengaruh pada aktivitas kendaraan yang lewat di malam hari. Ada sebanyak 1.249 unit lampu PJU mati

3 jenis lampu PJU

Pertama, solar cell merupakan lampu dengan sumber daya dari matahari. Jumlahnya di 7 kecamatan ada 932 unit lampu. Kondisinya 815 mati dan 117 yang hidup.

Kedua, lampu meterisasi hanya ada di Pulau Nunukan dan Sebatik. Jumlahnya 395 unit lampu dengan kondisi 218 lampu yang mati dan 177 hidup.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved