Berita Nunukan Terkini
Penipuan Pakai Nama Bupati Nunukan via WhatsApp, Polres Nunukan Imbau Warga Bijak Gunakan Sosmed
Korban tertipu jutaan rupiah, modus penipuan mengatasnamakan Bupati Nunukan via Whatsapp, Polres Nunukan imbau warga bijak gunakan sosmed.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Modus penipuan melalui mengatasnamakan Bupati Nunukan Asmin Laura kembali terjadi.
Kali ini modus baru yang digunakan oleh orang tak dikenal itu melalui WhatsApp.
Hingga membuat Thohari seorang Imam Masjid AL Hikmah di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah tertipu hingga jutaan rupiah.
Kanit Idik 2,Tindak Pidana Tertentu (Tipidter), Satreskrim Polres Nunukan, Ipda Andre Azmi Azhari mengatakan aksi penipuan tersebut terjadi pada Jumat (02/12/2022).
Baca juga: Paripurna DPRD Nunukan Setujui Raperda APBD Tahun 2023 Rp1,4 Triliun, Dewan Beri 7 Catatan ke Pemkab
Lebih lanjut Andre sampaikan, saat itu korban sekaligus pelapor sedang memasang paping blok di rumahnya.
Selang beberapa menit dia mendengar notifikasi dari handphone miliknya.
"Begitu dia cek handphone ada pesan Whatsapp dengan nomor 0821-3914-1761 yang mengaku sebagai Bupati Nunukan (Asmin Laura Hafid)," kata Andre Azmi Azhari kepada TribunKaltara.com, Selasa (06/12/2022), sore.
Andre beberkan isi pesan orang tak dikenal tersebut adalah penyampaian program bantuan dana hibah untuk Masjid/ Musholah tahun anggaran 2022 dengan tahap pertama sebesar Rp20.000.000.
Beberapa menit kemudian, korban mendapati pesan Whatsapp dari nomor baru 0897-0157-100.
"Korban melihat nama di BIO (Biodata/informasi mengenai pengguna Whatsapp) dengan nama S.IP. M. Si Serfianus (Sekda Nunukan)," ucapnya.
Menurut Andre, dalam pesan Whatsapp kedua itu pengirim pesan mengaku akan mengkonfirmasi berkas yang korban kirim ke nomor sebelumnya.
"Setelah itu nomor 0897-0157-100 mengirimkan hasil transaksi BRImo pengiriman uang sebesar Rp28.006.000. Uang tersebut konon dari sumber dana Serfianus dengan nama tujuan Masjid AL Hikmah," ujarnya.
Korban saat itu tidak langsung mengecek uang yang konon ditransfer melalui rekening Masjid, lantaran sudah larut malam.
"Awalnya orang yang menipu itu kirim pesan ada bantuan hibah Rp20.000.000 tapi yang konon ditransfer Rp28.006.000. Jadi Rp8.000.000 itu, katanya uang tambahan dari Asmin Laura Hafid," tuturnya.
Baca juga: Cari Pembeli Via Sosmed, Terduga Pelaku Penadah Handphone Curian Dijemput Polsek Nunukan
Selang beberapa menit, penipu yang mengaku sebagai Bupati Nunukan itu mengirim pesan lagi bahwa uang Rp8.000.000 itu harusnya kepada Yayasan Al Ikhsan untuk biaya administrasi di rumah sakit.
Sehingga penipu itu meminta agar korban mengembalikan uang sebesar Rp8.000.000 kepada dia melalui nomor rekening yang sudah dikirim melalui pesan Whatsapp.
"Tanpa mencari kebenaran informasi, korban langsung mentransfer uang pribadinya ke nomor rekening yang diberikan sebesar Rp5.000.000. Karena sisa uang di ATM korban hanya segitu,"tambah Andre.
Bahkan malam itu korban sempat menscreenshot (tangkapan layar Hp) hasil transaksi kepada penipu yang mengaku sebagai Bupati Kabupaten Nunukan itu.
"Kemudian korban merasa curiga telah ditipu. Dia langsung mengecek uang tabungan ATM milik masjid Al- Hikmah dan melihat nominal uang tersebut masih dengan angka yang sama," tambah Andre.
Korban mengalami kerugian materi sebesar Rp.5.000.000 dan melaporkan kepada Polres Nunukan.
Diduga Pelaku dari Luar Kabupaten Nunukan
Andre menuturkan bahwa Polres Nunukan akan menyelidiki siapa pelaku yang mengatasnamakan kepala daerah untuk melakukan penipuan tersebut.
Namun kata dia butuh waktu, mengingat untuk mengungkap pelaku penipuan via Sosmed ataupun Whatsapp tidak mudah.
"Apalagi kontak penipu sudah tidak aktif. Selama ini yang kami tangani korban penipuan di Nunukan, tapi pelakunya dari luar daerah. Sehingga cukup sulit menelusuri keberadaan pelaku," imbuhnya.
Baca juga: Update Kasus Korupsi Saluran Air Mansalong Nunukan, Ini Penjelasan Dirreskrimsus Polda Kaltara
Bijak Gunakan Sosmed
Andre mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Nunukan untuk waspada terhadap modus penipuan yang belakangan ini marak terjadi melalui sosial media (Sosmed).
"Sekarang ini di Nunukan banyak penipuan melalui Facebook. Baik itu pembukaan lowongan kerja. Jual beli motor dan mobil bekas dengan harga murah. Jadi harus bijak gunakan Sosmed. Jangan gampang percaya," pungkasnya.
Penulis: Febrianus Felis