Kabar Artis
Resmi Nikahi Erina Gudono, ini Pesan Presiden Jokowi untuk Kaesang, Ingatkan sang Anak Lebih Serius
Kaesang resmi nikahi Erina Gudono. Presiden Jokowi beri pesan pada putera bungsunya agar lebih serius karena sudah memiliki status baru sebagai suami
Kalau keluarga raja atau raja itu sendiri memakai beskap berwarna terang untuk sowanan," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Lalu, dirinya menyebut busana pengantin yang dikenakan Kaesang-Erina biasa dipakai oleh raja dan ratu.
Pun ia mengibaratkan pengantin baru Kaesang-Erina adalah raja dan ratu sehari.

"Itu istilahnya busana raja dan ratu, tapi berprada, bisa diibaratkan Kaesang dan Erina jadi raja dan ratu sehari," katanya.
Tidak hanya busana pengantin, ia turut mengomentari pakaian keluarga.
Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Alasan Gelar Pesta Meriah untuk Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono
Ia mengatakan, beskap yang dikenakan Presiden Jokowi dan keluarga merupakan busana adat Jawa yang sudah dimodifikasi dengan perkembangan zaman.
"Tapi, kalau yang dipakai Jokowi itu modelnya beskap dan memakai prada, itu sebenarnya bukan pakemnya di model pakaian adat Surakarta, model prada itu biasanya dipakai di Yogyakarta," terangnya.
"Jadi itu merupakan beskap yang tidak pakem atau modifikasi di zaman modern atau zaman sekarang," imbuhnya.
Sementara, pihaknya menyebut kebaya yang dikenakan ibu negara Iriana dan keluarga biasanya dikenakan oleh para permaisuri raja.
Lalu ia menyebut model kebaya tersebut sebenarnya tidak boleh dikenakan oleh orang biasa.
Yang biasa dikenakan oleh masyarakat adalah jenis kebaya hitam yang pendek.
"Model kebaya yang dipakai Iriana dan Selvi itu hanya boleh dipakai oleh permaisuri raja, itu tidak boleh dipakai oleh orang biasanya sebenarnya," terangnya.
"Jika masyarakat biasa kebaya yang dipakai yang pendek," imbuhnya.
Namun demikian karena adanya perkembangan zaman, aturan pakaian sudah tidak lagi seketat dulu.
Pun sudah tidak menjadi masalah apabila dikenakan di luar lingkungan keraton.
Kanjeng Nuky menyebut apabila pakaian tersebut dipakai saat zaman dulu akan dilarang.
"Sebenarnya dulu tidak boleh, karena semakin kesini semakin terdegradasi atau semakin kabur pengetahuan masyarakat mengenai pakaian adat Jawa," ujarnya.
"Disayangkan sekali banyak perias juga mengarahkan pakai ini saja bagus, tapi nggak papa karena diluar keraton, kalau dulu seperti itu, misalkan tetangga ada kerabat keraton akan langsung dimarahi," tutupnya.
(*)