Porprov Kaltara

Laga Sepakbola Tana Tidung vs Tarakan Diwarnai Ketegangan, Panitia Porprov Kaltara Evaluasi Wasit

Pertandingan Sepakbola Tana Tidung vs Tarakan di ajang Porprov Kaltara diwarnai ketegangan, Panitia Porprov Kaltara akan evaluasi wasit laga.

TRIBUNKALTARA.COM / MAULANA ILHAMI FAWDI
Pelatih dan official tim Tana Tidung masuk ke lapangan memprotes keputusan wasit yang dinilai tak adil, official juga menginstruksikan pemain Tana Tidung meninggalkan lapangan pertandingan di tengah permainan melawan Tarakan Stadion Andi Tjatjok, Tanjung Selor, Bulungan, Senin (19/12/2022).  

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pertandingan cabor sepakbola Porprov Kaltara antara Tana Tidung melawan Tarakan di Stadion Andi Tjatjok, Tanjung Selor, Bulungan, Senin (19/12/2022) sempat diwarnai ketegangan.

Di penghujung babak kedua, pelatih dan official tim Tana Tidung sempat mempertanyakan dan melayangkan protes keras ke wasit terkait keputusannya memimpin pertandingan.

Hal itu dipicu berbedanya keputusan antara asisten wasit dengan wasit, di mana wasit menyatakan permainan dilanjutkan meskipun asisten wasit meminta dihentikan sementara untuk pergantian pemain.

Di saat yang sama, ketegangan juga terjadi di antara pemain, pemain Tarakan terlihat bersitegang dengan pemain dari Tana Tidung.

Baca juga: Satu Atlet Kickboxing Tana Tidung Didiskualifikasi, Begini Penjelasan Panitia Porprov Kaltara

Kondisi itu membuat suasana menjadi panas, aparat keamanan yang terdiri dari Satpol PP dan Polisi pun masuk ke lapangan hijau guna melerai ketegangan antarpemain.

Usai kejadian itu, giliran official tim Tana Tidung yang menginstruksikan pemainnya untuk meninggalkan lapangan hijau dan tak melanjutkan pertandingan.

Instruksi official tim kepada para pemain Tana Tidung itu sempat dicegah oleh panitia pelaksana (panpel) pertandingan.

Tetapi tim Tana Tidung bergeming dan bergegas meninggalkan lapangan menuju tempat bangku cadangan.

Di lokasi bangku cadangan, salah satu pemain Tana Tidung menendang kardus botol minuman yang kemudian memicu suasana menjadi semakin tegang.

Aparat keamanan yang melihat hal itu, langsung menghampiri lokasi bangku cadangan tim Tana Tidung agar semua pihak dapat menahan diri. Praktis, pertandingan sepakbola pun terhenti sekitar 10 menit lamanya.

Tak lama berselang, Pelatih Tim Tana Tidung, Yahya, bersedia agar timnya kembali bermain. Dirinya pun menginstruksikan para pemain Tana Tidung untuk kembali masuk ke lapangan.

Pertandingan pun kembali dilanjutkan, dengan waktu yang tersisa peluit tanda berakhir pun akhirnya dibunyikan, skor akhir tidak berubah, Tarakan menang 3-1 atas Tana Tidung.

Menanggapi pertandingan tersebut, Pelatih Tim Tana Tidung, Yahya, meminta agar panpel mengevaluasi wasit yang ditunjuk dalam pertandingan.

Menurut Yahya banyak keputusan wasit yang tak adil sehingga berujung pada ketegangan saat pertandingan.

Baca juga: Hanya Siapkan 3 Atlet pada Porprov Kaltara, Kickboxing Malinau Tambah 4 Medali untuk Bumi Intimung

"Kami minta dari wasit lebih profesional, karena tadi banyak kesalahan," kata Yahya.

Senada dengan Yahya, Pelatih Tim Tarakan, Yulius, menilai banyak keputusan wasit yang harus dipertanyakan. Menurut Yulius timnya tidak pernah dalam posisi memprovokasi pemain lawan.

"Kalau kami sudah ajarkan anak-anak sportif, anak-anak kan tidak ada yang kontak body dan sebagainya," tutur Yulius.

Sementara itu, panpel pertadingan Hamdani menyebut tidak ada intensi dari wasit untuk merugikan salah satu pihak dalam pertandingan.

Meski begitu dirinya mengaku akan mengevaluasi wasit-wasit yang nantinya akan memimpin pertandingan di sisa laga yang ada.

"Kami sudah beberapa kali lakukan meeting dengan teman-teman wasit, kita pastikan wasit itu tidak berat sebelah," kata Hamdani.

"Wasit kita evaluasi tiap harinya, teman-teman wasit juga tidak ada niat merugikan tim yang bertanding. Kita akan evaluasi, kita pilih yang benar-benar berkualitas baik untuk memimpin," ujarnya.

Lebih jauh, Hamdani menegaskan aparat keamanan yang bertugas di stadion diminta untuk tetap humanis dalam mengawal jalannya pertandingan. Ia tidak ingin pertandingan cabor sepakbola justru menjadi ajang kekerasan.

"Koordinasi pengamanan dengan aparat keamanan sudah baik, aparat sudah bisa tenangkan yang tadi, dan kami tekankan humanisme, tidak boleh ada pemukulan dan sebagainya," tuturnya.

Adapun Perwira Pengendali Keamanan (Padal) Porprov Kaltara, Ipda Ega Nugraha menjelaskan, kehadiran kepolisian di stadion dipastikan sesuai dengan standar operasional dan prosedur (SOP) yang berlaku.

Baca juga: Laga Sepakbola Porprov Kaltara 2022, Malinau dan Nunukan Harus Rela Berbagi Poin, Skor Akhir 0-0

Dirinya mengatakan sekitar 20 personel kepolisian yang ditugaskan mengawal pertandingan tidak ada satupun yang membawa senjata api.

"Kami hanya mengamankan, kami hanya lakukan penindakan kalau ada yang merusak fasilitas umum dan melakukan kekerasan," kata Ipda Ega Nugraha.

"Kami ikuti SOP keamanan, kami tidak membawa senpi, personel kami juga kami sebar untuk meminimalisir gangguan, ada yang di tribun suporter maupun di bawah dekat lapangan," jelasnya.

Penulis: Maulana Ilhami Fawdi

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved