Berita Nasional Terkini
Presiden Jokowi Beri Sinyal Rehuffle Kabinet, PDIP Minta Menteri dari Partai NasDem Dievaluasi
Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memberi sinyal akan melakukan kocok ulang kabinet alias reshuffle sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.
TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memberi sinyal akan melakukan kocok ulang kabinet alias reshuffle sebelum masa jabatannya berakhir pada Oktober 2024.
Hal itu dikatakan Presiden Jokowi merespons hasil survei lembaga Charta Politika Indonesia yang menyebut bahwa mayoritas masyarakat setuju ada reshuffle kabinet.
"Mungkin (reshuffle kabinet di akhir masa pemerintahan)," ucap Presiden Jokowi menjawab singkat kepada media usai meresmikan Bendungan Sukamahi, Kabupaten Bogor, Jumat (23/12).
Jokowi enggan memastikan kapan reshuffle akan dilakukan. Dia hanya tersenyum ketika kembali ditanyakan mengenai hal itu. "Ya nanti," ucap Jokowi singkat.
Sebelumnya, lembaga Charta Politika Indonesia dalam rilis survei terbarunya menyebut bahwa kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi ada di angka 72,9 persen.
Baca juga: PPKM Pandemi Covid-19 Dicabut Sebelum Akhir Tahun, Presiden Jokowi Tunggu Kajian Menteri Pekan Ini
Pada saat yang sama, kepuasan publik terhadap kinerja menteri-menteri Jokowi hanya 60,5 persen. Charta Politika Indonesia menyebut ada 61,8 persen responden yang setuju reshuffle kabinet.
Sebanyak 26,6 persen responden tak setuju Jokowi kembali merombak kabinetnya.
Desakan reshuffle menguat setelah keputusan Partai NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sejumlah kelompok pendukung Jokowi tak suka NasDem mendukung sosok yang dinilai bertentangan dengan Jokowi secara politik.
Bahkan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Hasto Kristiyanto menyindir agar NasDem direshuffle sebab berkompromi dengan pihak yang dianggap mereka berseberangan dengan pemerintah. NasDem juga dianggap melanggar etika pemerintah.
"Pak Jokowi akan menggunakan kewenangan penuh yang dimilikinya untuk melakukan evaluasi kepada menterinya yang tidak menjalankan perintah presiden.
Baca juga: Rekam Jejak SYL, Gubernur Sulsel 2 Periode yang Jabat Mentan, Ramai Disebut Masuk Reshuffle Kabinet
Terutama menteri yang melakukan antitesa dari visi dan misi presiden," ujarnya.
Terkait rencana reshuffle yang dilontarkan Predisen Jokowi, Ketua Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat meminta agar Presiden mengevaluasi dua menteri dari Partai NasDem, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.
Alasannya, Djarot mengaku prihatin melihat Indonesia saat ini masih melakukan impor beras. Padahal dulu, katanya, Indonesia sudah berbicara banyak ihwal swasembada beras.
"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," kata Djarot kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).