Berita Nasional Terkini

Ditanya soal Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Menganggukkan Kepala: Clue-nya? Ya Udah

Presiden Joko Widodo kembali melempar kode soal rencana reshuffle kabinet. Ketika ditanya wartawan, Jokowi mengangguk seakan mengiyakan.

Editor: Sumarsono
IST/tangkap layar Youtube RANS Entertainment
Presiden Jokowi menyampaikan pidato politiknya di depan ribuan relawan yang hadir di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Presiden Jokowi memberikan sinyal akan melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat ini. 

TRIBUNKALTARA.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali melempar kode soal rencana reshuffle kabinet. Ketika ditanya wartawan, Jokowi mengangguk seakan mengiyakan.

Pertanyaan mengenai reshuffle cabinet dilontarkan awak media kepada Presiden Jokowi usai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1 pada Senin (26/12) kemarin.

Mulanya Jokowi menjelaskan soal peresmian Stasiun Manggarai tersebut. Setelah itu, ia ditanya mengenai wacana penghentian PPKM.

Barulah kemudian Jokowi merespons pertanyaan mengenai reshuffle. Jokowi terlihat menggerakkan badan dan kepalanya ke arah wartawan.

Pertanyaan soal reshuffle itu kembali ditegaskan wartawan. Jokowi mengaku mendengar pertanyaan itu. "Ya dengar," kata Jokowi.

Jokowi lalu mengulang kata reshuffle cabinet yang disampaikan wartawan.

"Reshuffle?" kata Jokowi sambil tersenyum dan mengangguk. Pertanyaan reshuffle ini diajukan lagi oleh wartawan lain.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Menguat, Mentan Dibidik? SYL: Aku Kerja Saja Semampu dan Sekuat-kuatnya

Namun Jokowi hanya tersenyum mendengar hal tersebut.

Saat hendak pergi, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga ditanya mengenai kisi-kisi soal reshuffle. Namun Jokowi hanya menjawab singkat.

"Clue-nya? (tangan bikin huruf O)... ya udah," ujar Jokowi seraya berlalu pergi.

Kode soal wacana reshuffle sebelumnya juga sudah diungkapkan Jokowi usai dirinya meresmikan Bendungan Sukamahi, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (23/12) lalu.

Namun ketika itu Jokowi tak menjelaskan lebih lanjut kapan ia akan melakukan reshuffle.

"Mungkin. Ya nanti," kata Jokowi saat ditanya mengenai kemungkinan reshuffle.

Isu soal reshuffle kabinet mencuat setelah lembaga Charta Politika mengungkapkan hasil surveinya yang menyebut bahwa sebanyak 61,8 persen publik menyetujui jika Presiden Jokowi melakukan reshuffle atau perombakan para menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Soal Rencana Reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Begini Kata Presiden Joko Widodo

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan dalam survei lembaganya yang digelar pada 8 sampai 16 Desember 2022 menemukan data sebanyak 60,5 persen publik merasa puas terhadap kinerja para menteri.

"Tetapi saya pikir di sini ada GAP antara kepuasan publik yang ada di level 72,9 persen kepuasan terhadap pemerintah dengan tingkat kepuasan publik ada di angka 60,5 persen terhadap menteri," kata Yunarto dalam rilis survei lembaganya secara virtual, Kamis (22/12).

Karenanya, Yunarto menilai kepercayaan terhadap presiden dan wakil presiden masih menjadi faktor yang punya peran.

"Ini yang menurut saya menjadi catatan dan tidak mengherankan kalau kemudian kita tanyakan terkait dengan persetujuan tentang adanya reshuffle, walaupun kebanyakan responden kita menyatakan lebih banyak puas, tapi mereka juga setuju ketika ditanyakan terkait rencana ada reshuffle ada angka 61,8 persen menyatakan setuju," jelas Yunarto.

Wacana reshuffle makin mencuat setelah Ketua Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Saiful Hidayat meminta Jokowi mengevaluasi dua menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Ulasan Pengamat Soal Reshuffle Kabinet, Sebut Menteri Jokowi Ini Berpeluang Diganti, Siapa Dia?

Dua menteri yang diminta Djarot supaya dievaluasi oleh Jokowi adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

"Mentan dievaluasi, Menteri kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa, supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi, untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya.

Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.
Ali Mochtar Ngabalin menyebut Jokowi bakal melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat. (Kolase TribunKaltara.com / Tribunnews)

Evaluasi ini, lanjut Djarot, mengingat Jokowi sudah menjelang akhir masa jabatannya. Sehingga nanti program yang sudah dicanangkan dapat bisa tercapai.

"Evaluasi kinerja seluruh menteri, apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden. Sehingga program yang sudah dicanangkan oleh pak jokoei itu betil betul bisa tercapai. Sudah waktunya dievaluasi," tegasnya.

Sementara Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem Ahmad Ali merespons santai kabar reshuffle tersebut. Ali mengatakan ketika menteri dari Partai Nasdem dicopot dari Kabinet Indonesia Maju mungkin kinerjanya tidak cakap dalam membantu Presiden Jokowi.

"Kalau kemudian ( menteri ) Nasdem direshuffle oleh pemerintah, saya menganggap mungkin kader Nasdem dianggap tidak cakap membantu Jokowi," kata Ali.

Ali menegaskan reshuffle merupakan hak prerogatif Jokowi yang tak bisa diganggu oleh siapapun.

"Apa masalahnya buat kami? Kan kewenangan copot dan tidak copot Jokowi. Kalau kemudian dia mencopot apa kami harus berani?" ucap dia.

Terkait peluang kader partainya bakal dicopot dari kabinet, Ali lagi-lagi menuturkan bahwa Nasdem tak bermasalah karena urusan reshuffle adalah hak Jokowi.

Baca juga: Reshuffle Kabinet Mencuat, Eks Panglima TNI Dipanggil Jokowi, Prabowo Masuk via Pintu Istimewa

"Apa masalahnya? Itu haknya dia (Jokowi) kok," ungkapnya.

Ia juga memastikan Nasdem berkomitmen terus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf hingga 2024.

Terbukti, kata Ali, ketika partai besutan Surya Paloh tersebut mendukung Jokowi sejak periode pertama hingga kedua.

"Kami menjaga komitmen itu mendukung Jokowi sejak awal 2014 (periode pertama) sampai dengan 2024 kan," ungkapnya.

Menurut Ali, komitmen tersebut terus dijaga Partai Nasdem hingga pemerintahan Jokowi selesai. "Nah terjaganya komitmen itu bagi kita enggak bisa dilanggar," tuturnya. (tribun network/fik/mar/frs/dod)

Baca berita menarik Tribun Kaltara lainnya di Google News atau Google Berita!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved